PAMEKASAN, koranmadura.com – Mahasiswa Pamekasan, yang menggelar demonstrasi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (3 Oktober 2016), menuding Camat Tlanakan, Akhmad Kusair, menerima upati dari pengusaha Restro Wiraraja Branta Pesisir, Tlanakan.
Orator aksi, Iklal mengatakan, beberap waktu lalu pihaknya secara tidak sengaja ketemu langsung dengan Camat Tlanakan, Akhmad Kusair, di restro Wiraraja Desa Branta Pesisir, Pamekasan.
Saat itu, pihaknya bersama mahasiswa lainnya melakukan survei ke restro tersebut untuk melihat kondisi reklamasi. Pada saat juga, ada Camat Tlanakan. “Saat kami tanyakan, kok sudah pulang, Pak?” tanya iklal.
“Saya hanya menerima sebungkos rokok,” kata Iklal saat menirukan hasil komunikasi dengan Camat Tlanakan di depan Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail, yang menemui aksinya.
Kendati itu, dia mencurigai beroperasinya restro Wiraraja ada kerja sama dengan Camat Tlanakan. “Ini harus diusut tuntas, Pak dewan, bahasanya saja menerima rokok,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail akan segera menindaklanjuti yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut. “Nanti kami akan sampaikan kepada pimpinan DPRD,” ungkapnya.
Di samping itu, Ismail akan segera membentuk tim ad-hoc, untuk menelusi persoalan reklamasi restro Wiraraja tersebut. “Kalau persoalan upeti saya tidak tahu, tapi nanti kami akan telusiri, pungkasnya.
Namun sayangnya, tudingan yang ditujukan kepada Camat Tlanakan, Akhmad Kusair itu belum mendaparkan keterangan. Saat koranmadura.com konfirmasi kepada yang bersangkutan melalui telepon selulernya tidak direspons. (RIDWAN/MK)
