SUMENEP, koranmadura.com– Salah seorang pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Sumenep, KH. Imam Hasyim, menegaskan bahwa pesantren siap melawan narkotika dan gerakan radikal di lingkungan Kabupaten Sumenep.
Hal tersebut disampaikan pengasuh pondok pesantren At-Tauqiyah di Kecamatan Bloto itu usai mengikuti acara Deklarasi Santri Pelopor Anti Narkoba dan Radikalisme yang diadakan oleh kepolisian resort Sumenep, Senin (10 Oktober 2016) pagi, di depan Masjid Agung.
Kiai Imam menegaskan, sebagai pengasuh pondok pesantren, pihaknya siap untuk memerangi peredaran narkoba dan radikalisme. Menurut dia, narkoba merupakan salah satu ancaman terbesar negara dan para generasi bangsa. Begitu juga dengan jaringan radikalisme.
“Makanya saya mendukung kalau ada acara yang tujuannya untuk mengantisipasi atau menanggulangi generasi bangsa, baik dari narkoba dan radikalisme, seperi saat ini,” katanya.
Dia menilai, peredaran narkoba dan radikalisme di kabupaten paling timur Pulau Madura sejauh ini masih terkendali. Namun harus tetap diwaspadai. Jika tidak, bukan tak mungkin di masa akan datang, generasi bangsa akan terjerumus ke dua persoalan akut negeri ini tersebut.
Sebagai pengasuh, Kiai Imam menegaskan akan menekankan kepada para santrinya untuk menghindari narkoba dan jaringan radikalisme. “Insya Allah kami akan mengawalnya di tiap-tiap pesantren. Santri tidak boleh terlibat narkoba dan radikalisme,” tegas mantan Ketua DPRD Sumenep itu. (FATHOL ALIF/RAH)
