JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan minta maaf kepada masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan (Sulsel) atas batalnya Kongres Pemilihan PSSI di kota Makassar.
Kongres tersebut seharusnya digelar tanggal 17 Oktober ini, namun harus diundur tanggal 10 November dan pindah di kota Jakarta atas instruksi FIFA. Federasi sepakbola tertinggi di dunia ini mengirimkan surat pemberitahuan yang ditandatangi Sekjen FIFA, Fatma Samoura kepada PSSI pada Jumat (14/10) tengah malam.
Oleh karena itu jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI datang ke Makassar pada Sabtu (15/10) untuk melakukan rapat bersama Asprov PSSI Sulsesl, Panpel Lokal dan melakuakn pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Selain Plt Ketum Hinca Pandjaitan ada juga, Wakil Ketum Erwin Budiawan, Sekjen Azwan Karim, serta anggota Exco seperti: Diza Ali, Djamal Aziz, Hadiyandra, Husni Hasibuan, La Siya, Reva Deddy Utama, dan Tony Apriliani.
“Kehadiran kami di Makassar terutama di rumah dinas Gubernur Sulsel karena beberapa waktu lalu kami sempat diterima beliau. Saat itu kami menyampaikan hajatan besar untuk tanggal 17 Oktober nanti. Beliau saat itu luar biasa sambutannya, mengajak Walikota dan Wakapolda,” kata Hinca sebagaimana dikutip dari situs resmi PSSI, PSSI.org, Senin (17/10) siang.
“Kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Kota Makassar yang sangat antusias merespon dan melayani kongres ini, karena tak bisa kami laksanakan sesuai waktu, kami menyampaikan permohonan maaf. Kami berharap kongres berikutnya atau kegiatan lain bisa dilaksanakan di Makassar. Persiapannya sudah bagus. Maka dari itu PSSI bertanggung jawab untuk seluruh pengeluaran dan kerugian yang sudah dikeluarkan oleh panpel (panitia pelaksana),” tambah Hinca.
Sedangkan Ketua Komite Pemilihan Kongres PSSI, Agum Gumelar secara pribadi, PSSI dan FIFA juga meminta maaf Makassar batal jadi tuan rumah. “Keputusan FIFA ini mengikat dan sebagai anggota kami harus mematuhinya. Sebagai pembina sepak bola yang pernah bertugas di Sulsel, saya memahami perasaan orang Makassar yang sangat gila sepak bola” ujar Agum yang juga datang ke Makassar pada hari Minggu (16/10).
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul mengaku sangat kecewa dengan pembatalan tersebut. Menurut Syahrul, Makassar sangat siap menyukseskan hajatan ini. Bahkan Syahrul meminta satu alasan yang menjadi penyebab Makassar batal menjadi tuan rumah kongres.
“Kami sebenarnya sangat siap mensukseskan agenda ini, tapi ini adalah sebuah keputusan. Sebenarnya kami sangat malu dengan ini, kami orang bugis Makassar tidak mau dengan hal begini, dan sangat menyayangkan,” tambahnya.
“Makassar sudah sering melaksanakan hajatan besar, dan semua sangat sukses. Bahkan saya sangat heran kenapa harus takut di sini, Makassar aman-aman saja kok. Saya juga berharap pasca kongres PSSI, sepak bola Indonesia bisa menuju arah yang lebih baik. Indonesia punya potensi besar untuk menjadi macan Asia. Fokus ke pembinaan dan prestasi. Tidak boleh lagi ribut apalagi hanya sekadar menentukan lokasi kongres,” tegas Syahrul. (aji)