SUMENEP, koranmadura.com – Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berjanji akan menuntaskan perbaikan kerusakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Kecamatan/Pulau Masalembu.
Targetnya, awal bulan November mendatang penerangan di pulau yang dihuni empat desa sudah kembali normal. “Perbaikan terus dilakukan, semoga prosesnya berjalan lancar sehingga akhir bulan ini bisa selesai,” kata Kepala ESDM, Abd Kahir, Rabu, 19 Oktober 2016.
Jumat, 2 September 2016, PLTD di Pulau Masalembu terbakar. Sekitar pukul 1.30 dini hari travo listrik rusak. Selain itu, kobaran api juga melalap separuh bangunan berikut atapnya, serta barang dan peralatan yang disimpan di dalam. Dugaan sementara penyebab kebakaran karena korsleting listrik.
Tidak hanya itu, aktivitas warga juga terganggu, seperi perdagangan, dan juga aktivitas belajar mengajar ikut terganggu. Sebab, satu-satunya penarangan di pulau yang berada di Selat Sulawesi adalah PLTD. “Sebenarnya penerangan sudah ada, tapi itu sifatnya hanya sementara,” jelas Kahir.
Mantan Kabag Humas dan Protokoler Setkab Sumenep itu mengatakan, upaya perbaikan terus dilakukan, namun perbaikan itu memerlukan waktu yang cukup lama karena harus melalui proses yang cukup panjang.
Selama ini penerangan sangat jauh dari harapan masyarakat. Masyarakat hanya menikmati penerangan listrik selama 12 jam setiap hari. PLTD baru nyala mulai pukul 17.00 hingga pukul 24.00, baru nyala kembali sekitar pukul 04.00 dan pukul 06.00 kembali mati.
“Warga mengharapkan listrik hidup selama 24 jam,” tegas salah satu warga setempat Affandi Magrib saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Sesuai data di Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015 terdapat 322.393 rumah tangga di Sumenep yang tersebar di 27 kecamatan. Sumenep memiliki 126 pulau dan 48 di antaranya merupakan pulau yang berpenghuni.
Rasio kelistrikan di Sumenep sebesar 52,48 persen yang mencakup rumah tangga yang menikmati aliran listrik dari PLN atau pelanggan PLN dan non-PLN seperti pemanfaat program panel tenaga surya terpusat dan pembangkit listrik tenaga diesel. (Junaidi/MK)
