SUMENEP, koranmadura.com – Aksi demonstrasi mahasiswa warnai Sidang Paripurna Istimewah Hari Jadi Sumenep yang ke-747 di Kantor DPRD, Senin (31 Oktober 2016). Sebelumnya, belasan mahasiswa yang ini sudah melakukan aksi di Kantor Pemkab setempat namun tak menemui Bupati Sumenep, Busyro Karim.
Karena di dalam kantor DPRD sidang paripurna sedang berjalan, tak ada satu pun perwakilan anggota dewan menemui. Mahasiswa tetap bertahan di depan pintu gerbang kantor dewan bagian selatan sambil berorasi dan bernyanyi.
Baca: Tak Ditemui Bupati, Mahasiswa-Polisi Nyaris Bentrok
Pantauan di lokasi, aksi sempat memanas dan kembali nyaris adu jotos dengan aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi. Tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Namun insiden tersebut hanya berlangsung beberapa saat. Mahasiswa yang sempat tersulut emosi kembali tenang.
Mahasiswa kembali berhamburan saat mengetahui sidang sudah usai. Mereka yang awalnya duduk di depan pintu gerbang sebelah selatan, langsung berlarian menuju pintu bagian utara. Pasalnya, orang nomor satu di jajaran Pemkab Sumenep yang mereka tunggu langsung masuk mobil dan meninggalkan gedung DPRD.
Namun upaya mahasiswa menemui Bupati itu kembali kandas. Mobil dinas Bupati yang dikawal mobil Patwal itu langsung meluncur ke arah timur dari kantor DPRD melawan arah, padahal seharusnya berjalan terus ke arah selatan. “Turun, Pak! Turun, Pak!” teriak salah seorang mahasiswa.
Kecewa tak bisa menemui Bupati, mahasiswa memilih tetap bertahan. Mereka menunggu perwakilan DPRD datang menemui. Setelah beberapa saat, akhirnya keinginan mahasiswa bertemu wakil rakyat tercapai. Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, datang menemui.
Politisi PKB itu meminta kepada mahasiswa agar menuliskan aspirasinya dan mengirimkan secara resmi kepada DPRD. “Silakan semua tuntutannya ditulis, kemudian kirimkan kepada kami,” kata Herman kepada mahasiswa. (FATHOL ALIF/RAH)
