SAMPANG, koranmadura.com – Ketua DPRD Sampang, Imam Ubaidillah menanggapinya santai terkait sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang yang berbondong-bondong mendatangi meja kerja Sekretaris Dewan (Sekwan), Sudarmanto, Rabu, 30 November 2016.
Ketua DPRD meminta sikap profesionalitas setiap anggotanya lantaran tidak mengahadiri paripurna yang menjadi sebuah kewajiban setiap DPRD.
Kedatangan sejumlah anggota dewan ke Kantor Sekretariat Dewan (Setwan) untuk melihat presensi kehadiran anggota dewan saat acara Paripurna Nota Penjelasan Bupati terhadap RAPBD Ta 2017, yang ditengarai tidak kuorum tapi tetap dilanjutkan pada hari Selasa, 29 November 2016. (Baca: Dewan Luruk Sekwan, Ada Apa? )
Ketika awak media ingin mendokumentasikan presensi tersebut, Imam Ubaidillah malah tidak memperkenankannya. “Udahlah tidak usah. Padahal, saya juga belajar mengakomodir. Tapi jika sudah diberi hati malah minta jantung, kan ruwet juga,” dalihnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Rabu, 30 November 2016.
Menurutnya, rapat paripurna nota penjelasan itu merupakan hasil dari rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang dihadiri oleh perwakilan fraksi-fraksi di DPRD. “Karena mepetnya waktu, Banmus menyepakati dan menjadwalkan paripurna nota penjelasan Bupati pada hari Selasa malam,” terangnya.
Disinggung presensi, Imam Ubaidillah malah melemparkan persoalan kepada sejumlah anggotanya.
“Yang menanyakan kehadiran itu, hadir apa tidak. Mereka yang tidak hadir kan. Padahal, di tata tertib DPRD, wajib hukumnya bagi anggota DPRD untuk hadir di rapat paripurna. Karena paripurna itu termasuk pekerjaan kita,” tegasnya.
Imam Ubaidillah mengatakan, secara prefesional, jika tidak setuju dengan sebuah kebijakan, hendaknya diperdebatkan di rapat paripurna, bukan malah tidak menghadiri rapat paripurna.
“Mengapa kita lanjutkan, menurut sekretariat itu sudah kuorum yaitu sebanyak 23 DPRD yang hadir, dan teman-teman DPRD yang ada di bawah, itu kan lucu, padahal ini tatib DPRD. Kalau memang proses politik berjalan monggo, tapi kalau tujuannya hanya untuk kepentingan pribadi jangan. Toh jika RAPD molor disahkan yang rugi juga masyarakat,” katanya.
Ia tidak memimpin rapat waktu itu. “Saya tidak memimpin rapat karena dari kemarin memang sakit gigi. Dan itu tidak masalah,” tuturnya. MUHLIS/MK
