SUMENEP, koranmadura.com – Sesuai data di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah (UKM) Kabupaten Sumenep, jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai 4 ribu lebih. Dari jumlah tersebut, ternyata hanya sebagian kecil yang mendapat bantuan dari pemerintah setempat, bahkan tak sampai 50 persen.
Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM, Imam Trinohadi, jumlah tersebut berdasarkan hasil pendataan akhir tahun 2016 ini. Seluruh UMKM yang tercatat, menurutnya, ada yang sudah bisa mandiri dan ada pula masih perlu mendapat bantuan dari pemerintah.
Imam mengklaim, di tahun 2016 ini pihaknya telah memberikan bantuan kepada para pelaku UKM kurang mampu. Dari sekitar 4 ribu UMKM itu, yang mendapat bantuan pemerintah tak sampai 50 persen. Bahkan tak sampai seribu pelaku UMKM.
“Karena bantuan yang dari Diskop ini hanya diberikan kepasa pelaku UMKM yang kurang mampu saja. Besarnya satu juta rupiah,” jelasnya kepada wartawan, Rabu 7 Desember 2016.
Untuk mendapat bantuan tersebut, menurut mantan Kepala Diskominfo itu sangat mudah. Pelaku UMKM kurang mampu hanya perlu menyetorkan fotokopi KTP dan surat keterangan miskin dari kepala desa setempat. “Tahun 2017 tetap ada. Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang kita miliki,” tambahnya.
Selanjutnya, untuk terus meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di lingkungan Kabupaten Sumenep, menurut Imam, pihaknya telah memberikan pelatihan-pelatihan kepada mereka, meskipun tak semuanya. Mereka yang telah dilatih juga mendapat pendampingan agar hasil dari pelatihan yang telah didapat tidak hilang begitu saja.
Terbaru, pelatihan yang diberikan kepada sebagian pelaku UMKM ialah pemasaran secara online. Dalam pelaksanaannya, Dinas Koperasi bekerja sama dengan pihak telkom. Semua itu dilakukan untuk memudahkan para pelaku UMKM memasarkan hasil produknya.
Beberapa produk UMKM, menurutnya tidak hanya dijual di pasar-pasar tradisional, tapi di beberapa toko modern sudah ada. Baik berupa makanan, minuman, maupun hasil kerajinan-kerajinan lainnya.
“Karena toko modern itu memang harus menyediakan tempat untuk produk-produk UMKM,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/RAH)
