SUMENEP, koranmadura.com – Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Moh Anwar Sumenep, Jawa Timur, kepada masyarakat patut diajungi jempol. Buktinya, RSUD Dr Moh Anwar mendapatkan penghargaan dibidang Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 dari Gubernur Jawa Timur, H. Sukarwo.

Penghargaan itu diterima langsung oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim bersama dengan 10 bupati/kepala daerah di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa, 6 Desember 2016.
Bupati Sumenep A Busyro Karim mengatakan, diterimanya penghargaan pelayanan dibidang Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 itu, menunjukkan pelayanan yang diberikan di bidang kesehatan di Kabupaten Sumenep mengalami perubahan yang cukup signifikan.
“Ini prestasi yang cukup memuaskan, karena penilaiannya bukan dari Sumenep, melainkan murni dari Jawa Timur. Sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan,” katanya, Rabu, 7 Desember 2016.
Dia berharap, prestasi tersebut bisa dipertahankan atau dijadikan cambuk untuk terus berbenah sehingga ke depan pelayanan rumah sakit terus semakin baik. “Karena ke depan masyarakat pasti membutuhkan pelayanan dan kinerja yang lebih baik, proporsional dan profesional,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep, dr. Fitril Akbar mengatakan, pengharagaan yang diterima kali ini merupakan hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Selama ini dirinya selalu fokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Kalau penilaiannya oleh tim sudah dilakukan sejak Januari lalu secara bertahap. Alhamdulillah RSUD Dr Moh Anwar masuk 10 besar dari kabupaten/kota se Jawa Timur,” jelasnya.
Dikatakan, penilaian yang dilakukan ada dua kriteria, yakni perangkat lunak dan perangkat keras. Penilaian perangkat lunak meliputi, pengoperasian sumber daya manusia (SDM), sistem dan jaringan. Sedangkan penilaian perangkat keras meliputi, pelayanan yang bersifat ITE yang berkaitan dengan pelayanan publik yang berasa di RSUD Dr Moh Anwar.
Selain itu, memakai sistem diskusi dan simulasi sesuai peristiwa yang terjadi pada pasien atau yang lain. “Alhamdulillah, semuanya berjalan baik. Karena secara kelengkapan perangkat maupun sistem sudah berjalan sejak dulu. Sehingga kami tidak mengalami kesulitan apapun saat penilaian berlangsung,” tegasnga. (JUNAIDI/MK)
