SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Sumenep, Koesman Hadi mengakui jika jumlah pengangguran di daerah ini masih cukup tinggi di tahun 2016. Karena itu, pihaknya mengklaim sudah menyiapkan beberapa upaya mengatasinya.
Baca: 2016, Jumlah Pengangguran di Sumenep Capai 19.625 Orang
Menurut mantan Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep itu, setidaknya ada lima program yang akan dilakukan ke depan. Salah satunya ialah program penempatan. “Program penempatan itu di antaranya program antar kerja antar lokal, antar daerah dan antar negara,” katanya, Kamis, 8 Desember 2016.
Selain program penempatan, Disnakertran juga mengaku memiliki program peningkatan kesempatan kerja. Bentuknya dengan melakukan pelatihan-pelatihan agar masyarakat memiliki lebih banyak keahlian, dan kesempatan kerja semakin besar.
“Program Bapak Bupati mencetak seribu pengusaha muda setiap tahun juga merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan pengangguran di Sumenep,” tambahnya.
Hanya saja, Koesman tidak bisa memastikan dalam setahun pemerintah bisa mengentaskan berapa jumlah pengangguran di Sumenep. “Tapi kita sudah punya target-targetnya. Cuma kebetulan saya sedang tidak memegang datanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan data di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Sumenep, tahun 2016 tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kabupaten paling timur Pulau Madura ini mencapai 3,08 persen.
Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2016, total jumlah penduduk di Kabupaten Sumenep sebanyak 1.079.510 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang tercatat sebagai penduduk usia kerja ialah 858.210 jiwa.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja di tahun 2016 sebanyak 636.911 orang. Sedangkan jumlah kesempatan kerja 617.285 jiwa. Tahun ini, penduduk yang tercatat sebagai penganggur ialah 19.625.
(FATHOL ALIF/MK)
