MANCHESTER – Pelatih Manchester City Pep Guardiola menegaskan bahwa ia tidak anti kritik, meski ia pernah sukses bersama Barcelona dan Bayern Muenchen. Bersama dua klub terakhir ini, ia memborong berbagai trofi baik di kompetisi domestik Spanyol dan Jerman maupun di Eropa.
Taktik Guardiola dikritik setelah City disikat Leicester City 4-2 pada Liga Inggris akhir pekan lalu. Guardiola mengakui bahwa meraih kesuksesan di Inggris tidak mudah. Tapi ia akan tetap mempertahankan gaya sepakbola yang diusungnya.
Sebab dengan filosofi sepakbola seperti itu, Guardiola sudah meraih enam trofi La Liga dan Bundesliga Jerman serta dua Liga Champions.
“Saya sangat percaya dengan apa yang sudah saya lakukan di waktu lalu dan tahu apa yang harus saya kerjakan di sini. Kalau tidak yakin dengan hal seperti itu, tidak mungkin saya datang kemari,” kata Guardiola menjelang laga melawan Watford.
Ia melanjutkan, “Saya sudah sering kali melawan tim-tim Inggris seperti Chelsea, Arsenal, dan Manchester United. Saya datang ke sini dengan konsep permainan yang akan saya terapkan meskipun paham betapa sulit bersaing dengan tim-tim itu. Saya tahu hal tersebut, tapi itulah sebabnya saya memutuskan datang ke sini. Saya meraih apa yang harus saya capai karena saya seorang petarung dan suka hal-hal seperti ini.”
“Ketika saya memulai di Barcelona, kami kalah pada pertandingan perdana, dan saya mendapat kritikan pedas. Di Bayern Muenchen, ketika saya gagal menjuarai Liga Champions sementara mereka berharap menjuarai Liga Champions, kami selalu terhenti di semifinal, saya dikritik habis. Saat tiba di sini, saya sudah menduga bahwa media-media Inggris tidak akan memperlakukan saya dengan manis setiap kali kalah. Saya sudah perkirakan itu pada satu setengah bulan lalu,” pungkas pelatih asal Catalan tersebut. (espn/aji)