SAMPANG, koranmadura.com – Gudang Bulog Sub Divre Sampang, yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Banyuanyar, tampaknya enggan membeberkan data sisa pagu beras miskin (raskin) untuk 180 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang di akhir waktu penebusan, Kamis, 15 Desember 2016.
“Untuk datanya itu sistem online, data langsung dikirimkan ke Bulog Pamekasan. Kita sendiri untuk memberikan statemen atau jawaban apa pun itu, apalagi data, itu dilarang. Di Bulog sudah diatur, karena dalam hal apa pun harus satu pintu,” kata korlap Bulog Sampang Dwi Heru Kiswanto saat ditemui awak media.
Meski begitu, pihaknya menjelaskan, pada hari terakhir penebusan raskin hanya tinggal 1,5 persen atau sekitar sebanyak 200 ton beras yang masih belum tersalurkan. “Sekali lagi kami tidak bisa memberikan informasi itu. Tapi data manual nanti kami serahkan ke Dinsos. Dan yang jelas, lebih seharipun penebusan itu beras akan hangus” tuturnya.
Sementara Kasi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans Sampang, Samsul Arifin, belum bisa dikonfirmasi, hingga berita ini ditulis, nomor selulernya dalam keadaan tidak aktif.
Berdasarkan berita sebelumnya, terhitung per tanggal 1 Desember 2016, kurang lebih sebanyak lima desa belum melakukan penebusan yang terhitung sejak Juli lalu. Lima Desa itu yakni Desa Tapa’an, Batioh, dan Montor Kecamatan Banyuates, kemudian Desa Banyusokah, Kecamatan Ketapang, serta Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah. (MUHLIS/MK)
