SUMENEP, koranmadura.com – Hingga pertengahan Desember 2016, bantuan hibah ternak tahap kedua kepada kelompok tani dan masyarakat yang dianggarkan dari dana bagi hasil cukat tembakau (DBHCT) belum terdistribusi.
Kepala Bidang Budidaya dan Pengembangan Ternak Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep, Moh. Fajar, mengungkapkan pada tahun ini total bantuan hibah ternak sebesar Rp 1,4 miliar lebih untuk 28 kelompok. Pendistribusiannya dibagi dua tahap.
Pendistribusian tahap pertama sudah selesai dilakukan kepada 11 kelompok tani maupun kelompok masyarakat yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan. Dari Rp 1,4 miliar itu, anggaran yang terserap Rp 550 juta.
Sedanggkan untuk tahap kedua, sampai pertengahan Desember ini masih belum didistribusikan. Menurut Fajar, saat ini masih proses. “Karena sebelum didistribusikan, kan memang harus dikandangkan dulu,” paparnya, Jumat 16 Desember 2016.
Biasanya, lanjut dia, setelah selesai dikandangkan, penyedia akan melapor kepada pihak dinas bahwa sapi-sapi itu telah siap untuk didistribusikan. “Setelah itu, baru tim teknis akan melakukan pemeriksaan. Misalnya, apakah sudah sesuai spek atau tidak,” jelasnya.
Pada pendistribusian tahap pertama, bantuan hewan ternak tidak sesuai harapan masyarakat. Pasalnya, ada bantuan sapi yang diserahkan kepada kelompok dalam keadaan cacat. Bahkan sampai ada yang mengembalikannya.
“Tapi yang dikembalikan itu sudah diganti oleh pihak rekanan,” kata Fajar. (FATHOL ALIF/RAH)
