SUMENEP, koranmadura.com – Persediaan sembako di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, semakin menipis, bahkan untuk stok LPG dan beras sudah habis sejak kemarin, Rabu, 8 Februari 2017.
Anggota DPRD Sumenep asal Arjasa, Pulau Kangean, Badrul Aini, mengatakan, toko yang biasa menjual sembako sudah tidak beroperasi karena stok barang habis.
Masyarakat saat ini mulai resah. “Mau beli ke Pulau Sapeken mereka tidak berani, selain jaraknya cukup jauh, cuaca ekstrem,” jelasnya, Kamis, 9 Februari 2017.
Pasokan sembako yang biasa mengirim dari daratan, tidak beroperasi akibat cuaca ekstrem. Ketinggian ombak saat ini diperkirakan mencapai 3-4 meter. Kondisi tersebut membuat pelayaran sejak beberapa hari terakhir tidak bisa beroperasi.
Sementara itu, Camat Arjasa Farid mengatakan, harga sejumlah komoditi, seperti beras, telur, dan ayam melonjak dibandingkan hari-hari sebelumnya. “Untuk harga beras yang biasanya Rp 100 ribu per 25 Kg, saat ini menjadi Rp 120 ribu/25 kg,” jelasnya.
Berbeda dengan Farid, Badrul Aini mengatakan harga beras Rp 15 ribu per kilogramnya. “Kemarin harga beras capai Rp15 ribu per kilogram, tapi barangnya sulit didapat,” katanya.
Sementara harga LPG kemasan 3 kilogram Rp 28 ribu. Mestinya, sesuai harga eceran tertinggi yang ditentukan pemerintah Rp 24 ribu.
Farid mengklaim kenaikan harga kebutuhan pokok di kepulauan merupakan hal biasa, karena saat ini cuaca sedang ekstrem. “Kalau stok sedikit sudah pasti berdampak terhadap harga. Itu sudah hukum ekonomi,” paparnya.
Kendati demikian, pihaknya optimis dalam minggu ini kebutuhan pokok di Pulau Kangean akan stabil kembali. Itu menyusul adanya rencana pemberangkatan kapal perintis dalam waktu dekat. “Senin depan sudah ada kapal yang beroperasi,” ujarnya. (JUNAIDI/MK).
