SAMPANG, koranmadura.com – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, Heri Purnomo, mengaku sangat menyesal atas sikap dan tindakan yang dilakukan salah satu stafnya yang saat ini terjaring OTT saber pungli Sampang kemaren sore, Kamis 16 Pebruari 2017.
https://www.koranmadura.com/2017/02/16/usai-dilantik-tim-saber-pungli-sampang-lakukan-ott/
“Sebelumnya saya sudah mengingatkan kepada seluruh staf saya, jangan macam-macam, karena dinas kita ini kecil,” kata kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, Heri Purnomo saat dihubungi melalui saluran teleponnya.
Menurutnya, peringatan itu dia sampaikan pada hari selasa, 14 Pebruari 2017, saat terakhir kali melakukan rapat internal dengan seluruh stafnya. “Padahal cuma selasa kemarin itu saya ingatkan, tapi masih saja. Tadi saya juga tanyakan kepada kabid yang saya suruh ke Polres, berapa isi amplop yang diterima, katanya cuma Rp 100 ribu,” sesalnya.
Heri menjelaskan, OTT bermula dari seorang investor yang ingin mendirikan sebuah minimarket di lahan seluas 200 meter persegi di sekitar perumahan King Resident, Desa Pleyang, Kecamatan Sampang kota. “Nah, Tim dari Pemkab tersebut datang ke lokasi untuk melakukan survei izin HO dan IMB. Bukan hanya staf saya saja itu, karena survei itu melibatkan tim,” terangnya.
Tim yang tergabung di dalamnya antara lain, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dinas Perdagangan dan Perindustrian, Satpol PP, bagian hukum Pemkab, Dishub dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh koranmadura.com, ada seorang investor yang ingin mendirikan sebuah minimarket di lahan seluas 200 meter persegi di sekitar perumahan King Resident, Desa Pleyang, Kecamatan Sampang kota. Tim dari Pemkab tersebut datang ke lokasi untuk melakukan survei.
Hingga Kamis malam 16 Pebruari 2017 Polres Sampang melakukan pemeriksaan terhadap oknum PNS yang terjaring OTT tersebut. PNS dimkasud adalah staf di Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu berinisial SB. (MUHLIS/BETH)
