SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah warga Giliraja, Kecamatan Gili Genting, akhirnya bertemu dengan SKK Migas dan PT Husky CNOOK Madura Limited (HCML), Selasa, 21 Februari 2017. Pertemuan kali ini dimediasi oleh Komisi I DPRD Sumenep.
Pertemuan kedua belah pihak yang dimediasi oleh Komisi I dilaksanakan di Graha Paripurna Kantor DPRD. Selain kedua belah pihak, dalam pertemuan ini juga hadir Kepala Bagian SDA Setkab Sumenep, para kepala desa (Kades) di Giliraja dan Camat Gili Genting.
Dalam forum kali ini, warga Giliraja dan sejumlah kades bersepakat meminta agar PT HCML melakukan sosialisasi ulang kepada masyarakat terkait kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.
“Kami ingin ada sosialisasi lagi kepada masyarakat. Khusus di Pulau Giliraja, kami ingin sosialisasi dilakukan di masing-masing desa, yakni empat desa,” kata Sahrul Gunawan, yang disetujui oleh para Kades Giliraja.
Sosialisasi sebelumnya yang dilakukan HCML dinilai tidak transparan. Hanya orang-orang tertentu yang dilibatkan. Itu pun pelaksanaannya di Pulau Giligenting. “Kami melakukan semua ini bukan karena ingin mencari posisi. Tapi murni demi masa depan anak cucu kami,” tegas tokoh pemuda Giliraja lainnya, Saiful Anam.
Sementara itu, Kepala Urusan Humas SKK Migas se-Jabanusa, M. Fatah Yasin memastikan bahwa HCML akan melakukan sosialisasi ulang. Itu sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Rencananya, sosialisasi ulang itu akan dilakukan selama dua hari berturut-turut awal Maret nanti, baik di Pulau Gili Genting maupun Giliraja. Khusus di Giliraja, sambungnya, sosialisasi akan dilakukan di masing-masing desa.
“Kita akan melakukan sosialisasi lagi kepada masyarakat Gili Genting dan Giliraja terkait kegiatan yang akan dilakukan HCML ke depannya,” ujarnya usai bertemu dengan warga.
Pertemuan kali ini berlangsung cukup alot. Rapat dengar pendapat tersebut berlangsung sejak sekitar pukul 13.00 WIB dan baru selesai pada pukul 16.00 WIB.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu HCML telah melakukan survie laut atau marine survie di perairan Giliraja. Kegiatan tersebut bagian dari penyusunan Amdal untuk mengetahui kedalaman, arus, dan kondisi tanah bawah laut. (FATHOL ALIF/RAH)
