SUMENEP, koranmadura.com – Setelah jajaran Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, melakukan penyelidikan akhirnya memutuskan meninggalnya Su’id (44), warga Desa Tambak Agung Ares, RT 03 RW 02 Kecamatan Ambunten, karena penganiayaan.
Pria yang berprofesi sebagai sopir travel itu ditemukan meninggal dunia di dalam jurang Gunung Gempol, Dusun Gunong, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Jum’at, 17 Maret 2017. Saat itu, Su’id meninggal dunia dalam posisi terlentang di bawah jok mobil bagian depan dengan kepala keluar dari badan mobil.
“Meninggalnya Su’ud bukan akibat murni laka lantas, melainkan korban penganiayaan,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, Kamis, 23 Maret 2017.
https://www.koranmadura.com/2017/03/17/sopir-mobil-ditemukan-bersimbah-darah-dalam-jurang/
Menurutnya, dugaan itu diperkuat adanya barang bukti yang diamankan polisi, berupa dua bongkahan batu yang terdapat percikan darah. Batu tersebut diamankan dari dalam mobil pelat kuning dengan nomor polisi M 7146 UG.
“Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban diketahui mengalami luka di bagian kepala akibat benturan benda tumpul,” jelasnya.
https://www.koranmadura.com/2017/03/17/ini-identitas-sopir-mobil-yang-tewas-di-jurang/
Kendati demikian, penyidik saat ini terus mendalami kasus tersebut guna mencari tahu pelaku dan motif peristiwa itu. “Termasuk kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ungkapnya tanpa merinci berapa jumlah saksi yang telah diperiksa hingga saat ini. (JUNAIDI/MK).
