SAMPANG, koranmadura.com – Setelah menilai kepimpinan Presiden RI Joko Widodo gagal, belasan mahasiswa yang terhimpun dalam Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) melakukan demonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Mereka menuntut wakil rakyat di Kabupaten Sampang ikut bertanggungjawab atas carut-marut kondisi bangsa Indonesia saat ini karena ditengarai roda pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi gagal menjaga stabilitas perekonomian maupun membangun perekonomi rakyat Indonesia sehingga angka kemiskinan tak kunjung bisa dituntaskan.
“Kekayaan alam, minyak, mineral, batu bara, dan tambang, semuanya dijarah oleh orang asing. Jangankan sari patinya, ampasnya pun kita tidak dapatkan,” teriak Abd Azis, Koorlap Aksi.
Lanjut Aziz, kegagalan yang paling fatal di era Jokowi, dibuktikan dengan munculnya kembali lambang-lambang PKI yang semakin marak di berbagai daerah yang menjadikan kondusivitas bangsa Indonesia
semakin keruh. “Jelas ini akan menjadikan kagaduhan nasional karena dapat memecah keutuhan NKRI,” katanya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua I DPRD Sampang, Fauzan Adima mengucapkan banyak terima kasih atas koreksi mahasiswa terhadap kinerja pemerintah. Pihaknya menjelaskan, beberapa tuntutan yang
dilayangkan mahasiswa tersebut sebagian sudah ditindak lanjuti oleh penegak hulum seperti kasus korupsi mengenai e-KTP.
Bahkan pihaknya mengaku sangat sepakat mengenai pengusiran tenaga kerja asing di tanah Indonesia untuk tetap dikelola oleh orang pribumi.
“Kami akan sampaikan tuntutan kalian ke Presiden maupun ke DPR RI melalui Fax. Mari tiga perwakilan teman-teman mahasiswa ikut mengefax selembar tuntutan ini,” tegasnya.
Usai difaxkan, belasan mahasiswa kemudian meninggalkan kantor DPRD setempat dengan tertib. (MUHLIS/RAH)
