PAMEKASAN, koranmadura.com – Tanaman tembakau masih sulit untuk bisa diganti dengan tanaman alternatif lainnya. Dari sisi perniagaannya masih dinilai paling menguntungkan untuk ditanam oleh warga Madura.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Bambang Edi Suprapto. Menurutnya, untuk mengubah kebiasaan menanam tembakau di masyarakat sangat sulit karena tata niaganya sudah jalan.
Selain itu, ketika musim kemarau untuk lahan tegal dan perbukitan hanya tanaman tembakau yang bisa ditanam saat ini. Untuk jenis tanaman lainnya masih diragukan, karena penjualannya masih sulit.
“Kalau lahan sawah irigasi memang sudah didorong untuk menanam padi. Yang lahan sawah tadah hujan, tegal, dan perbukitan ini yang belum ada tanaman yang menjanjikan seperti tembakau. Apalagi tembakau sudah dianggap paling menguntungkan oleh petani,” kata Bambang.
Tanaman tembakau membuat petani rugi jika saat musim kemarau sering turun hujan, karena merusak kwalitas tembakau. Namun saat musim bagus, petani selalu diuntungkan karena dengan kwalitas bagus, harga tembakaunya selalu jauh di atas biaya produksi atau break even point (BEP).
“Kami rasa petani belum bisa meninggalkan tanaman tembakau. Selain memang belum ada tanaman penggati yang prospek, juga karena petani sering dibuat untung dengan menanam tembakau,” ungkapnya. (ALI SYARONI/RAH)