PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di area monumen Arek Lancor (Arlan) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ogah direlokasi. Untuk itu, mereka melakukan protes terhadap Pamkab Pamekasan, Selasa 25 April 2017.
Aksi protes tersebut dikawal ketat oleh petugas kepolisian dan TNI setempat. Aksi protes itu dilakukan menyusul rencana relokasi yang akan segara dilakukan Pemkab ke area eks Stasiun PJKA Jalan Trunojoyo.
Salah satu PKL Arlan, Totok menegaskan para PKL ogah direlokasi ke PJKA karena di sana sudah ditempati sejumlah PKL lainnya. “Jika kami dipindah ke sana, sama halnya pemerintah menyuruh kami adu fisik dengan PKL di PJKA,” kata Totok.
Kata Totok, pemerintah telah memberikan keluasaan kepada PKL untuk menempati area Arlan selama tiga hari, yakni hari Jumat, Sabtu dan Minggu. “Nah selain waktu yang sudah ditentukan, kami diperbolehkan menempati PJKA,” teraangnya.
Menurutnnya, PKL Arlan tetap akan berusaha keras tetap bisa jualan, karena wilayah itu tempat mereka mengais rezeki untuk menghidupi keluarganya. “Jelas kami akan menempati tempat ini,” tegasnya.
“Kami disuruh cari lokasi lain, berarti kami ini dianggap kucing oleh Pemkab. Selama ini pemkab tidak pernah memberikan lapangan pekerjaan,” tandasnya (RIDWAN/MK)