JAKARTA,koranmadura.com – Kepala instalasi forensik Rumah Sakit Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah korban teror bom di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam.
Saat ini, di RS Polri, masih ada satu jenazah utuh dan beberapa bagian tubuh yang belum teridentifikasi sebagai jenazah.
“Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan,” kata Edi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Edi mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu tes DNA terhadap korban. Namun, proses tes DNA akan memakan waktu cukup lama, yakni satu sampai dua minggu.
“Jadi belum bisa ditentukan ini korbannya dua. Tapi satu dengan beberapa potongan tubuh yang nanti akan dilakukan pemeriksaan DNA untuk menentukan potongan tersebut apakah DNA-nya sama,” kata dia.
Edi juga enggan menduga duga apakah korban yang tubuhnya tercerai berai tersebut merupakan terduga pelaku bom bunuh diri.
“Saya tidak bisa bilang itu terduga pelaku karena saya bukan penyidik,” ucap dia. (KOMPAS.com)