BOGOR, koranmadura.com – Kondisi Muhammad Yusuf Permana (19) perlahan mulai membaik. Meski belum sepenuhnya sembuh, Yusuf mengaku sudah bisa melakukan aktivitasnya.
Yusuf mengalami kebutaan setelah mata bagian kirinya terkena lemparan telur oleh teman-temannya saat merayakan ulang tahunnya pada Januari 2017 lalu.
Kala itu, teman-teman Yusuf bermaksud memberikan kejutan di hari ulang tahunnya tepat tengah malam. Namun tak disangka, kejutan itu berujung petaka bagi Yusuf. Sebuah telur dilempar dan mendarat tepat di mata kiri Yusuf.
Kejadian itu membuat Yusuf terpukul. Dia tak menyangka, kondisinya tak bisa melihat dengan normal. Dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi cangkok mata setelah kornea mata kirinya rusak akibat bakteri telur yang pecah di matanya itu.
“Sekarang aktivitas sudah normal, cuma kalau ngeliat kayak enggak biasa aja, kayak ada yang ganggu, gitu,” ucap Yusuf.
Anak keempat dari lima bersaudara ini menceritakan, awalnya dia tak mampu mengontrol emosinya.
Tiap hari, dirinya harus merasakan sakit luar biasa di mata kirinya. Itu berlangsung berbulan-bulan sebelum akhirnya mendapatkan pengobatan dari rumah sakit.
“Tidur jadi keganggu. Hampir tiap hari mata kiri saya kerasa panas. Nanahnya dulu sempat ngendap di dalam mata, sekarang udah nggak ada, diobatin pakai pengobatan alternatif gitu. Dijilat-jilat mata saya waktu itu,” ungkap Yusuf.
Meski begitu, Yusuf tidak pernah dendam dengan ulah teman-temannya itu. Dia justru menganggap, apa yang dilakukan oleh temannya adalah tindakan yang tidak disengaja. Kejutan semacam itu memang sering dilakukan oleh remaja pada umumnya.
“Teman-teman langsung minta maaf pas kejadian itu. Saya juga enggak dendam kok,” katanya.
Dia pun mengaku, sempat tidak bersekolah selama empat bulan setelah tragedi itu. Selama itu, Yusuf hanya beristirahat di kamarnya. Dia hanya pergi keluar pada saat pergi berobat ke rumah sakit bersama bibi dan kakak perempuannya.
Sekarang, kondisi matanya berangsur membaik meski harus segera dioperasi. Ia mengatakan, sudah dapat melakukan aktifitasya dengan normal, termasuk mengikuti pelajaran di sekolah.
“Alhamdulilah, udah bisa masuk sekolah lagi. Temen-temen di sekolah juga ngasih semangat. Cuma sekarang kalau ngeliat kayak ada yang aneh aja. Kayak ada yang ganggu aja di mata,” imbuh Yusuf. (KOMPAS.com)