SUMENEP, koranmadura.com – Inspektur Inspektorat Sumenep, Madura, Jawa Timur, R Idris menyatakan realisasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016 di semua desa bermasalah.
Hal itu diketahui setelah tim melakukan evaluasi diberbagai desa yang dijadikan sampel pelaksaan proyek tahun 2016 di tingkat desa. Hasilnya tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Jadi bisa disimpulkan jika realisasi DD-ADD dipastikan bermasalah. “Ada temuan setiap desa yang kita adakan sampel,” katanya, Jumat, 7 Juni 2017.
Dari berbagai temuan yang paling menonjol adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kurang mempuni. Sehingga banyak terjadi penyimpangan. “Ada juga yang kurang bagus dari pelaksanaannya,” jelas mantan Kepala Bappeda itu.
Dikatakan, hasil temuan itu nantinya akan menjadi dasar untuk memberikan sanksi pada masing-masing desa. Sementara sanksi yang bakal dijatuhkan berupa sanksi administrasi dan pengembalian kerugian ke kas. “Kalau sanksi bagi person tidak ada,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau aparat desa segera melakukan pembinaan, terutama soal pengelolaan keuangan desa. “Apalagi sesuai PP Nomor 12 tahun 2017 camat sudah punya kewenangan untuk melakukan pembinaan dan pemeriksaan,” tegasnya. (JUNAIDI/MK)