Kalah bukan berarti kehancuran. Menang juga tidak perlu membuat melonjak. Kalah-menang sejatinya bagian dua sisi nasib yang bisa menimpa siapa saja. Lebih baik menatap ke depan, dengan niat terus memperbaiki potensi. Catatan pengalaman hari ini, bisa menjadi pendidikan di masa depan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Inilah yang perlu dipahami dari pertarungan kesebelasan tim asal Madura, Persepam MU, Madura FC, Madura United, dan perkara Hary Tanoe, terekam dalam pilihan berita-berita terbaik yang sengaja dirangkum koranmadura.com untuk Anda.
Madura FC Berhasil Bawa Satu Poin dari Kandang Macan Kumbang. Aksi jula beli serangan langsung terjadi sejak awal babak pertama pertandingan antara Persekam Metro FC dengan Madura FC dalam lanjutan Liga 2 Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 22 Juli 2017. Baca beritanya, klik di sini.
Dua Buronan Kejari Sampang Sulit Terlacak, Diduga telah “Ganti Wajah”. Rofik Firdaus dan Abdul Qowi, dua orang buronan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Klik di sini.
Rudy W Keltjes Sebut Persepam MU Dicurangi Wasit. Persepam MU kembali menelan kekalahan setelah menyerah 1-2 atas Persatu Tuban, pada laga lanjutan grup 5 Liga 2 di Stadion Lokajaya, Sabtu, 22 Juli 2017. Pelatih Persepam MU, Rudy W Keltjes langsung angkat bicara. “Kami tidak layak kalah, hanya karena faktor kepemimpinan wasit yang merugikan Persepam MU,” kata Rudy William Keltjes. Klik di sini.
Jaksa Agung: Berkas Perkara Hary Tanoe Masih Disempurnakan. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, berkas perkara kasus yang menjerat CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo masih terus disempurnakan. Klik di sini.