PAMEKASAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur, Said Abdullah mengatakan saat ini sangat sulit mencari pemimpin yang memiliki kepedulian dan kedekatan dengan warganya. Sehingga program yang dijalankan lebih bersifat rutinitas, sehingga tidak jarang kurang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.
Said mengatakan itu usai membagikan takjil gratis ke warga di Jalan Trunojoyo, Pamekasan, Minggu (14/7). Takjil diberikan anggota DPR RI itu sambil mengemudikan becak mulai dari perempatan Kangenan hingga ke sekitar Hotel New Ramayana.
“Program-program yang dijalankan dengan tidak dilandasi kedekatan kepada warganya akan kurang menyentuh pada nurani rakyat,” katanya.
Karenanya, dalam setiap kesempatan ia selalu berusaha untuk menyapa golongan yang disebutnya “kelompok sandal jepit” dan “kelompok sarungan”. Itu dia lakukan untuk membangun kedekatan dengan kelompok yang selama ini cenderung disisihkan.
“Jujur saja, setiap kali kami datang dengan sapaan, dengan elusan, selalu saja kami berusaha merasakan apa yang mereka rasakan dengan mencoba engkol becak,” kata Said.
Menurutnya, seharusnya kelompok-kelompok orang tidak mampu itu diberi porsi yang setara dalam pembangunan. Sebab, kondisi ekonomi yang mereka alami tidak dijadikan penghalang untuk memberikan porsi bagi mereka untuk ikut berperan dalam pembangunan.
Bahkan, semestinya, kata calon Wagub yang berpasangan dengan Bambang DH itu, pembangunan harus lebih berpihak pada kepentingan mereka dengan cara melibatkan mereka secara aktif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pelestariannya.
“Pelibatan mereka dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan masih cenderung normatif dan bersifat formalitas. Padahal mereka punya suara dan suara mereka layak didengarkan sebagai bahan menentukan kebijakan,” kata Said. (muj/rah)