SUMENEP – Program cetak sawah yang ditarget 300 hektare oleh pemerintah, yang memenuhi persyaratan teknis baru 51,6 hektare. Jika tidak ingin terjadi krisis pangan, pemerintah harus lebih getol lagi mengintensifikasi melalui program lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bambang Heriyanto mengatakan, cetak sawah yang semestinya ditarget 300 hektare, yang memenuhi persyaratan teknis setelah dilakukan survei dan kajian intensif oleh tim dari provinsi yang terlaksana hanya 51,6 hektare. “Program cetak sawah yang terlaksana memang tidak sesuai dengan target,” ungkapnya, Kamis (25/7).
Ia menuturkan, program cetak sawah merupakan salah satu cara untuk menyiasati menyusutnya lahan pertanian, akibat dari banyaknya alih fungsi lahan yang sudah niscaya dan tidak dapat ditolak dalam kehidupan sekarang.
Hanya saja, program cetak sawah yang dilakukan di dua wilayah di kepulauan Arjasa itu, yaitu di Desa Torjab dan Batu Putih masih belum memenuhi target teknis sepenuhnya.
Ia berharap program cetak sawah itu, lambat laun akan terus berkembang sehingga nantinya akan sesuai dengan target, 300 hektare. Sebab, diakuinya, cetak sawah itu akan berhasil secara bertahap apabila dilakukan dengan penuh kesabaran dan keseriusan oleh warga masyarakat, terutama di lokasi setempat.
Pemerintah pada tahun 2015 mentargetkan pencapaian beras 2 juta ton. “Cetak sawah memang untuk mengoptimalisasi target, tahun 2015 jadi 2 juta ton,” pungkasnya. (athink/mk)