SUMENEP— Sepanjang tahun 2013 ini, terhitung mulai Januari hingga Mei, semua perawat yang berstatus pegawai tidak tetap (PTT) dan kontrak di Kabupaten Sumenep belum menerima gaji. Perawat mengeluhkan tidak turunnya gaji mereka selama lima bulan dan menilai pemerintah tidak peduli kepada nasib perawat.
AS (27), perawat yang bertugas di Kepulauan Raas, mengatakan, dirinya hanya digaji Rp 500 ribu perbulan. Gaji yang diterimanya tidak cukup untuk memenuhi transportasi. Sudah tidak cukup, pembayarannya menunggak. “Duh, gaji segitu untuk zaman sekarang mana cukup. Iya, paling hanya untuk beli pulsa, Mas,”paparnya, Selasa (21/5).
Biaya hidup di kepulauan, menurutnya, berbeda jauh dibanding di daratan. Dirinya tidak bisa menabung dengan gaji sebesar itu. Selain karena memang tidak cukup, juga dari awal tahun sudah berhutang terlebih dulu. Ia mencanangkan gaji yang belum dibayar untuk membayar hutangnya.
“Seandainya pemerintah tidak menunggak pembayaran gaji setiap bulannya, saya tidak akan sampai ngutang,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah segera mencarikan solusi sehingga semua gaji perawat bisa dibayar tepat waktu dan tidak dirapel. Menurutnya, tidak semua perawat hidupnya berkecukupan. Banyak perawat yang memiliki anak dan keluarga yang hidup pas-pasan.
“Jangan dibayangkan semua perawat memiliki duit banyak. Kami bukan PNS atau dokter yang buka praktik. Pemerintah keliru kalau gaji Rp 500 ribu tidak ada artinya bagi kami,”tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Anugerah Riska Rahadi menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi ke bapedda, sebab tidak turunnya gaji perawat yang berstatus PTT terkendala dari bappeprov. Setelah rekomendasi dari dari bappeprov, dinkes akan langsung berkoordinasi dengan DPPKA untuk mengajukan pencairan.
“Tadi kami minta untuk segera diajukan kepada DPPKA. Insya Allah akan segera turun. Mohon doanya agar tidak ada hambatan,” tuturnya. (athink/mk)