PAMEKASAN: Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan Khalil Asyari, Senin (6/5), menyatakan rasa prihatinnya akibat tingginya jumlah peserta Ujian Nasional (Unas) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sederajat di Kabupaten Pamekasan yang tidak mengikuti ujian di hari pertama.
Seharusnya, kata Wabup, Dinas Pendidikan setempat melakukan upaya untuk memperkecil jumlah peserta yang tidak mengikuti Unas, karena ujian tersebut cukup menentukan bagi masa depan mereka.
Upaya yang bisa dilakukan, kata mantan Ketua DPRD Pamekasan itu, dengan melakukan pendekatan secara personal kepada para orangtua siswa agar anak-anak mereka tetap mengikuti ujian.
Apalagi, alasan tidak mengikuti ujian, karena ikut orangtua mereka merantau ke luar daerah dan ada pula yang dikarenakan faktor ekonomi.
”Tugas Sekolah tidak hanya memberikan pendidikan kepada para siswa, melainkan pula juga harus memberikan pemahaman dan penyadaran kepada orang tuanya, tentang pentingnya sekolah,” kata Khalil.
Ia menilai, tingginya jumlah peserta Unas SD yang tidak mengikuti ujian itu lebih disebabkan karena kurangnya kesadaran orangtua siswa terhadap pentingnya pendidikan dasar. Sehingga, masa depan anak mereka menjadi korban kepentingan orangtua.
Tahun depan, kata Wabub, dirinya berharap tidak ada siswa yang tidak mengikuti ujian nasional karena alasan tersebut. Wabup meminta, agar Dinas Pendidikan bersama sekolah secepatnya mencari langkah yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Jumlah siswa yang tidak mengikuti ujian nasional tahun ini berjumlah 29 orang. Alasan mereka, selain ikut orangtua merantau ke luar daerah, karena faktor ekonomi, pindah ke pesantren dan ada pula yang karena menikah.
Sedang jumlah peserta Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar di Pamekasan tahun ini mencapai 16.462 Peserta. Rincianya 11 ribu siswa Sekolah Dasar dan 5.462 peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). (awa/muj).