SURABAYA- Anggota Komisi E DPRD Jatim, Saleh Ismail Mukadar mulai menyoal anggaran APBD yang diperoleh KONI Jatim. Politisi PDI-Perjuangan ini menilai Lembaga Koni Jatim adalah lembaga paling aneh di Indonesia, Pasalnya meski tanpa disetujui oleh DPRD Proponsi, Koni tetap mendapat kucuran dana dari APBD Jatim.
Sejumlah keganjalanpun mulai dibuka oleh Saleh, Mulai dari Pekan Olah Raga Propinsi (Porprov) Jatim dikediri tahun 2011 hingga Proprov IV Jatim 2013 yang diselenggarakan di Madiun, 20 Juni lalu.
Pada Porprov di Madiun, beberapa waktu lalu, KONI mendapatkan kucuran anggaran berasal dari APBD Jatim tahun 2012 sebesar Rp 126 Miliar, Ironisnya angaran tersebut tidak pernah disetujui oleh DPRD Jatim tepatnya Komisi E.”Kita dikomisi E, sama sekali tidak pernah menyetujui anggaran sebesar itu anehnya tanpa disetujui dewan tetapi KONI dapat APBD sebesar 126 miliar,”ungkap Saleh.
Menyikapi hal itu, Saleh berharap agar lembaga olah raga itu harus dilakukan audit dari instansi yang berewenang. Dengan audit itulah nantinya dapat diketahui sejumlah keganjalan ditubuh Koni.”Kenapa harus diaudit, karena 2 tahun lalu waktu dikediri sebesar Rp 350 juta dipotong untuk fee Rp 20 juta, jadi untuk biaya panggung 320 juta Tapi acaranya sukses. Sedangkan untuk tahun ini anggarannya Rp 850 juta bonusnya kecelakaan. Sehingga harus diaudit sehingga tau salahnya. Bisa jadi potonganya 50 persen, harus diaudit biar tau siapa yg memotong besar EO nya atau panitianya.”ujar dia.
Diakui salah, DPRD Jatim telah melakukan hearing terhadap anggaran Koni ini, Namun Ketua Umum Koni, Erlangga Satriagung maupun Ketua Harian Koni, Dimam Abror tidak hadir. ” Kita sudah panggil Ketua Umum dan Ketua Hariannya tapi yang datang malah pengurusnya yaiti Tjipto Boediono dan Pada waktu itu kita usir dia saat hearing alokasi perencanaan untuk Koni karena apa, Komisi E sama sekali tidak pernah diajak, tiba-tiba sudah muncul anggarannya 126 miliar.”Ungkap dia
Selain itu, Saleh menganggap munculnya penolakan nilai anggaran Rp 126 miliar tersebut disinyalir bukan untuk kepentingan olah raga semata, melainkan diduga untuk kepentingan seseorang yang diduga untuk kepentingan salah satu Cagub Jatim yang akan tampil di Pilgub, 29 Agustus mendatang. “karena Didewan mengkondisikan anggaran untuk olah raga bukan untuk orang per orang,”pungkasnya.
Bahkan Saleh menganggap, ketidakhadiran Erlangga dan Dimam Abror dalam hearing di DPRD Jatim lantaran adanya ketidaksepahaman dengan dirinya.” Bolehlah dia benci sama saleh mukadar tapi dewan itukan lembaga yang harus dihormati dan dihargai Kalau Erlangga sebagai ketua Umum tidak hadir ya minimal ketua harian yang hadir,”ujarnya.
Selain, Saleh mengungkapkan jika Komisi E juga tidak dilibatkan dalam pembahasan anggaran tahun 2013.”anggaran 2013 ini kita juga gak tau karena gak pernah diajak bicara, tapi besar juga sih.”Kata dia diakhir konfirmasi. (kas)