BANGKALAN – Sebanyak 24 Sekolah di semua tingkatan mulai 15 Juli mendatang akan menerapkan kurikulum 2013. Sekolah yang dimaksud berdasarkan penunjukan langsung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Mohni mengaku telah menyalurkan buku pegangan Kurikulum 2013. Sebab, kurikulum tersebut akan diterapkan pekan mendatang pada ajaran baru.
“Sebenarnya kurikulum baru cukup efektif dilakukan dalam tahun ajaran baru nanti. Termasuk, bukunya sudah dibagikan,” kata Mohni.
Mohni menerangkan, saat ini 24 sekolah di Bangkalan sudah ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013 saat tahun ajaran baru nanti. Di tingkat SD ada 11 sekolah yang dipercaya menerapkan Kurikulum 2013. Yaitu, SDN Kemayoran 1, SDN Demangan 1, SDN Kraton 3, SDN Pekadan 2, SDN Sanggra Agung 2, dan SDN Alaskembang 1. Lalu, SDN Kamoneng, SDN Tlomar 2, SDN Bringen, SDN Banyuajuh 2, dan SDN Banyuajuh 3.
Sementara, di tingkat SMP ada lima sekolah, yaitu,
SMPN 1 Arosbaya, SMPN 2 Bangkalan, SMPN 5 Bangkalan, dan SMPN 1 Burneh. Selain itu, ada dari SMP swasta Darut Tauhid Geger.
Untuk tingkat SMA ada delapan sekolah yang dipercaya menerapkan Kurikulum 2013. Sekolah tersebut yaitu, SMA 2 Bangkalan, SMAN 3 Bangkalan, SMA 1 Kwanyar, SMAN 1 Kamal, SMAN 1 Arosbaya, dan SMAN 1 Tanjung Bumi. Adapun untuk SMK hanya ada dua sekolah yang terpilih, SMKN 1 Kamal dan SMKN 2 Bangkalan.
Terkait buku Kurikulum 2013 tersebut, sudah disebar beberapa waktu lalu yang dikirim langsung oleh Kementerian pada sekolah tersebut. Tak hanya buku, saat ini guru di sekolah yang menerapkan kurikulum baru tersebut juga sudah mendapat pelatihan.
Menurut Mohni, guru yang mengajar berdasarkan Kurikulum 2013 harus mendapat pelatihan. Pelatihannya sudah dilaksanakan di Surabaya dan Malang dalam bentuk bimbingan dan teknik selama enam hari. Termasuk, sejumlah pengawas dan kepala sekolah juga sudah mendapat pelatihan. Sebagian lagi, tutor ada yang sudah dikirim ke Jakarta untuk mengikuti kurikulum baru di tingkat nasional.
“Kita akan melihat sejauh mana kinerja gurunya dalam penerapan kurikulum yang baru,” terang Mohni.
Kemendikbud memang membuka kesempatan bagi sekolah di luar daftar yang ditetapkan yang ingin menerapkan Kurikulum 2013. Namun, tetap ada syarat yang harus ditaati. Di antaranya, sekolah boleh menerapkan Kurikulum 2013 asalkan guru-gurunya sudah dilatih materi kurikulum baru minimal 52 jam.
Selain itu, lanjutnya, tentunya dengan anggaran sekolah sendiri. Pertanyaannya apakah sekolah tersebut sanggup untuk pendaanaannya.
Dia menambahkan, kurikulum yang baru, memang akan diterapkan secara bertahap, untuk ajaran baru tahun ini Kemendikbud hanya menunjuk 24 sekolah itu. Akan tetapi, pada tahun berikutnya, tentunya akan diberlakukan pada semua sekolah.
”Kendati begitu, kurikulum baru ini belum bisa diterapkan untuk semua lembaga pendidikan negeri yang ada di Kabupaten Bangkalan. 24 lembaga ini hanya diuji coba pada tahun ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang TK dan SD Disdik Bangkalan, Ahmad Fauzi menerangkan dalam penerapan Kurikulum 2013 mendatang bukan hanya pelatihan guru dan penyediaan buku pegangan yang dilakukan pemerintah pusat. Namun, dimungkinkan juga beberapa alat pendukung pembelajaran juga diberikan guna mengefektifkan pola tematik integratif.
Menurutnya, hingga kini sekolah sudah menerima pendukung pembelajaran tersebut. Ia berharap semua materi pendukung penerapan Kurikulum 2013 akan berjalan dengan baik.
Dia juga menjelaskan ada beberapa sekolah yang juga mengajukan diri menjadi penerap Kurikulum 2013, tetapi hal itu terkendala biaya.
”Meski ada tuntutan dari sekolah lain, untuk mengaplikasikan kurikulum baru pada tahun yang sama. Namun, hal itu tak dapat dipungkiri, karena terbentur masalah biaya,” ucapnya. (ori/rah)