PAMEKASAN – Luapan air Kali Keluwang, Kali Jombang, dan Kali Semajid di Kabuapten Pamekasan menyebabkan sejumlah kawasan terendam. Di antara kawasan yang terendam itu antara lain, sebagian kawasan pemukiman warga di Kelurahan Parteker, Kelurahan Barurambat Kota, Desa Patemon, Jalmak, dan Laden.
Ada puluhan rumah warga yang berada di sekitar hilir sungai tergenang air meski genangan tidak terlalu tinggi dan tidak berlangsung lama. Di beberapa titik, ketinggian genangan hampir mencapai pinggang orang dewasa.
Luapan ketiga sungai yang berada di Kecamatan Kota Pamekasan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur selama sehari semalam. Luapan mulai terlihat sejak Rabu (3/7) malam. Warga di sekitar hilir yang menjadi langganan banjir akibat luapan ketiga sungai, mulai mengamankan barang-barang milik mereka ke tempat yang lebih aman.
Pada Kamis dini hari, luapan makin meluas. Meski tidak separah banjir yang terjadi pada bulan lalu, namun membuat Dinas Kesehatan menyiagakan satu unit mobil Puskesmas Keliling (Pusling) di Jalan Trunojoyo. Mobil itu disiagakan untuk mengantisipasi kondisi darurat, seperti yang terjadi pada banjir bulan lalu.
Sementara itu, luapan air menyebabkan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan tergenang. Genangan air bahkan masuk ke ruangan kantor yang berada di Jalan Jalmak, Desa Jalmak, dan merendam sejumlah dokumen. Di kantor tersebut, ketinggian genangan mencapai setinggi dada orang dewasa.
Menurut penuturan salah satu penjaga kantor sebenarnya dokumen itu sudah disimpan di tempat yang dinilai aman sebelum banjir. Namun, salah satu lemari diketahui roboh akibat tidak kuat menahan beban, hingga dikumen-dokumen yang ada di dalamnya terendam.
“Kami baru mengetahui itu kemarin (Kamis, 4/7) saat masuk ke salah satu ruangan. Untungnya, berkas-berkas itu masih bisa diselamatkan meski sempat terendam,” kata Mulyono, salah seorang penjaga Kantor Disperta.
Tidak hanya itu, Ia menambahkan, genangan banjir juga telah menutup akses jalan di depan kantornya, yang nenuju ke desa Jelmak. Sehingga, kendaraan yang tetap memaksa menerobos banjir menjadi mogok.
Selain di Kecamatan Kota Pamekasan, banjir juga terjadi di Kecamatan Pademawu. Di wilayah itu, kawasan terparah terparah terjadi di Desa Sumedangan akibat jebolnya tangkis karena banjir sebelumnya.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pamekasan menyatakan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena banjir, pemerintah setempat sudah membantu ratusan bungkus makan dan menyiagakan beberapa unit mobil Pusling.
“ Sejauh ini belum ada kebutuhan lain selain bantuan makanan seperti yang telah kami bantukan,” jelasnya.(CR-1/muj/rah)