TANGERANG – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya Brigjen Sudjarno menyatakan pemberantasan narkotika sama pentingnya dengan memberantas terorisme.
“Narkotika itu bisa dikatakan sejajar dengan kejahatan terorisme karena telah menjadi permasalahan utama dunia internasional,” katanya ditemui usai pemusnahan narkotika di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu.
Dikatakannya, kesejajarannya dengan terorisme sebab narkotika bisa menghancurkan sendi manusia dari mulai ekonomi, budaya, pendidikan hingga ketahanan nasional.
Razia yang begitu gencar dilakukan kepolisian terkait pemberantasan narkotika ternyata tidak membuat ciut nyali pelaku.
Bahkan, kata dia, hukuman yang diberikan kepada pelaku pun ternyata tidak membuat jera, bahkan pelaku yang ditangkap terus meningkat.
“Jumlah barang yang disita pun adanya peningkatan, dan ini menjadi indikasi kalau Indonesia telah menjadi pangsa pasar yang tinggi bagi pelaku peredaran narkotika,” katanya.
Pasalnya, kejahatan narkotika yang terorganisir dan telah dilakukan secara lintas internasional meliputi Iran, China, Thailand terus berkembang.
Meski demikian, polisi terus bekerja dan bekerjasama dengan semua pihak untuk melakukan pemberantasan narkotika.
“Targetnya adalah agar Indonesia benar – benar bisa bebas dari peredaran dan pengguna narkotika,” katanya.
Yerry Pattinasarany yang merupakan dari anak Ronny Pattinasarani mengatakan pada kesempatan yang sama menyatakan narkotika telah menghancurkan hidupnya.
Kesuksesannya sebagai juara kelas, pemain tenis semuanya hancur setelah mengkonsumsi narkotika. Tidak hanya keluarga yang hancur tetapi juga psikologis dan psikis.
“Saya kelas satu SMP menggunakan narkoba yang diperoleh dari jajajan sekolah. Setelah menjadi pemakai, semua karir saya hancur dan tidak adanya menguntungkan,” katanya.
Narkotika Senilai Rp150 Miliar Dimusnahkan
Memerangi peredaran narkotika di negara ini bukan basa-basi. Perang itu ditunjukkan oleh Polda Metro Jaya. Barang bukti kejahatan berupa narkotika dari berbagai jenis senilai Rp150 Miliar dimusnahkan di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu.
Narkotika yang dimusnahkan terdiri atas ganja 1.503,6 kilogram, shabu 10,3 kilogram, ekstasi 163.949 butir, heroin 4,2 kilogram, ketamin 2,2 kilogram, shabu cair 38,5 kilogram, serbuk shabu 13,8 kilogram, kristal shabu setengah jadi sebanyak 14,5 kilogram.
“Narkotika yang dimusnahkan merupakan hasil dari pengungkapan selama kurun waktu dua bulan terakhir,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sujarno.
Ia menambahkan narkotika yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil dari pengungkapan 38 kasus dengan 47 tersangka.
Seluruh tersangka termasuk dalam kategori jaringan internasional dengan menggunakan modus baru untuk menghindari penangkapan petugas.
Meski demikian, kepolisian akan terus melakukan penangkapan dan menindak tegas siapa saja pelaku yang terbukti menggunakan maupun mengedarkan narkotika.
Walaupun banyak razia telah dilakukan petugas namun tidak membuat ciut nyali para tersangka. Bahkan petugas berhasil menyita jumlah narkotika yang begitu banyak.
Proses pemusnahan narkotika itu dilakukan dengan cara memasukan seluruh narkotika ke dalam inisiator untuk dibakar. (ant/rah)
TANGERANG – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya Brigjen Sudjarno menyatakan pemberantasan narkotika sama pentingnya dengan memberantas terorisme.
“Narkotika itu bisa dikatakan sejajar dengan kejahatan terorisme karena telah menjadi permasalahan utama dunia internasional,” katanya ditemui usai pemusnahan narkotika di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu.
Dikatakannya, kesejajarannya dengan terorisme sebab narkotika bisa menghancurkan sendi manusia dari mulai ekonomi, budaya, pendidikan hingga ketahanan nasional.
Razia yang begitu gencar dilakukan kepolisian terkait pemberantasan narkotika ternyata tidak membuat ciut nyali pelaku.
Bahkan, kata dia, hukuman yang diberikan kepada pelaku pun ternyata tidak membuat jera, bahkan pelaku yang ditangkap terus meningkat.
“Jumlah barang yang disita pun adanya peningkatan, dan ini menjadi indikasi kalau Indonesia telah menjadi pangsa pasar yang tinggi bagi pelaku peredaran narkotika,” katanya.
Pasalnya, kejahatan narkotika yang terorganisir dan telah dilakukan secara lintas internasional meliputi Iran, China, Thailand terus berkembang.
Meski demikian, polisi terus bekerja dan bekerjasama dengan semua pihak untuk melakukan pemberantasan narkotika.
“Targetnya adalah agar Indonesia benar – benar bisa bebas dari peredaran dan pengguna narkotika,” katanya.
Yerry Pattinasarany yang merupakan dari anak Ronny Pattinasarani mengatakan pada kesempatan yang sama menyatakan narkotika telah menghancurkan hidupnya.
Kesuksesannya sebagai juara kelas, pemain tenis semuanya hancur setelah mengkonsumsi narkotika. Tidak hanya keluarga yang hancur tetapi juga psikologis dan psikis.
“Saya kelas satu SMP menggunakan narkoba yang diperoleh dari jajajan sekolah. Setelah menjadi pemakai, semua karir saya hancur dan tidak adanya menguntungkan,” katanya.
Narkotika Senilai Rp150 Miliar Dimusnahkan
Memerangi peredaran narkotika di negara ini bukan basa-basi. Perang itu ditunjukkan oleh Polda Metro Jaya. Barang bukti kejahatan berupa narkotika dari berbagai jenis senilai Rp150 Miliar dimusnahkan di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu.
Narkotika yang dimusnahkan terdiri atas ganja 1.503,6 kilogram, shabu 10,3 kilogram, ekstasi 163.949 butir, heroin 4,2 kilogram, ketamin 2,2 kilogram, shabu cair 38,5 kilogram, serbuk shabu 13,8 kilogram, kristal shabu setengah jadi sebanyak 14,5 kilogram.
“Narkotika yang dimusnahkan merupakan hasil dari pengungkapan selama kurun waktu dua bulan terakhir,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sujarno.
Ia menambahkan narkotika yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil dari pengungkapan 38 kasus dengan 47 tersangka.
Seluruh tersangka termasuk dalam kategori jaringan internasional dengan menggunakan modus baru untuk menghindari penangkapan petugas.
Meski demikian, kepolisian akan terus melakukan penangkapan dan menindak tegas siapa saja pelaku yang terbukti menggunakan maupun mengedarkan narkotika.
Walaupun banyak razia telah dilakukan petugas namun tidak membuat ciut nyali para tersangka. Bahkan petugas berhasil menyita jumlah narkotika yang begitu banyak.
Proses pemusnahan narkotika itu dilakukan dengan cara memasukan seluruh narkotika ke dalam inisiator untuk dibakar. (ant/rah)