PAMEKASAN – Barisan ulat kembali menyerang di lingkungan sebagian penduduk di Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Ulat bulu ditemukan banyak menempel di pohon-pohon dan tembok bangunan rumah warga.
Salah satu warga setempat, Syarkawi mengatakan serangan ulat bulu ini baru diketahui masyarakat setelah merambah ke pohon-pohon di pekarangan warga, termasuk sebagian sudah masuk ke pagar rumah penduduk.
Menurut Syarkawi, munculnya ulat bulu ini cukup mengkhawatirkan masyarakat setempat. Sebab jika tidak segera dikendalikan dikhawatirkan semakin meluas dan masuk ke dalam rumah penduduk.
“Ini kan cukup bahaya kalau sampai ke dalam rumah. Terutama bagi anak-anak yang tidak tahu dan dikira mainan,” katanya.
Awalnya, Syarkawi mengira hanya satu atau dua ekor ulat saja yang menyerang. Namun setelah dilakukan pengecekan ke pohon carry dan pohon-pohon lain ditemukan ulat dalam jumlah yang sangat banyak. Demikian juga di rumah beberapa tetangganya sudah masuk ke pagar rumah.
Di wilayah tersebut, serangan ulat bulu pertama kali terjadi. Sebelumnya, ia hanya mendengar serangan ulat di beberapa daerah lain yang umumnya muncul dari pohon jati.
Mengantisipasi serangan ulat semakin meluas, Syarkawi memutuskan untuk membakar sarang ulat itu. “Serangan ulat ini baru pertama kali terjadi. Makanya langsung saya bakar,” katanya.
Agus Suyanto Penyuluh Hama Penyakit (PHP) Dinas Pertanian Pamekasan mengatakan munculnya ulat bulu itu diduga karena siklus alami dari telur ulat bulu.
Menurutnya, ulat bulu yang bersarang di pohon biasanya tidak berbahaya bagi tanaman atau pohonnya. Kecuali ulat di tanaman pangan yang bisa mengganggu pertumbuhan bahkan mematikan tanaman pangan. Namun demikian, serangan ulat itu cukup mengganggu manusia.
“Fenomena ulat buru muncul karena siklus dari hama tersebut. Namun kalau jumlah banyak kemungkinan karena siklusnya yang tidak normal, sehingga berkembang biak di waktu dan tempat yang sama. Meski demikian, ulat bulu tidak mematikan pohon, kecuali jika ke tanaman pangan yang memakan daun dan tanamannya,” katanya.
Selain di Desa Panglegur, serangan ulat juga terjadi di Dusun Sumberanyar, Desa Larangantokol, Kecamatan Tlanakan. Ulat bukan hanya menyerang tanaman perkebunan, namun juga masuk hingga ke rumah-rumah warga.
Menurut Istiqomah, warga setempat, ulat bulu itu masuk hingga ke beranda dalam rumah. Meski tidak terlalu banyak, namun hal tersebut dirasakannya cukup mengganggu.