Oleh MH. Said Abdullah*
Ketika terjadi gonjang ganjing pergantian kabinet beberapa waktu lalu, PDIP yang berada di luar kekuasaan sempat diberitakan ditawari satu dua pos kementrian. Puan Maharani dan seorang petinggi PDIP lain sempat disebut akan mengisi pos kementrian itu. Namun baik PDIP maupun Puan Maharani sendiri tak tergoda. Puan Maharani sendiri lebih memilih konsentrasi konsolidasi internal partai ke seluruh Indonesia ketimbang jabatan menteri yang diincar banyak orang itu. Kepentingan PDIP secara keseluruhan menjadi prioritasnya. Puan Maharani tanpa ragu lebih memilih berkeringat, berlumpur ria menjumpai kader-kader PDIP di seluruh Indonesia.
Ia bersama Ibu Megawati, memberikan dukungan total pada kader-kader PDIP yang bertarung dalam Pemilukada. Berbagai acara sampai ke pelosokpun tak lepas dari perhatiannya. Puan Maharani tampil sebagai sosok politisi matang, yang mandiri dan kemampuan potensi diri yang mengagumkan untuk seusianya dalam membangun kebesaran PDIP.
Yang menarik kemampuan komunikasi politik Puan Maharani. Ia tak hanya piawai berhadapan media massa dengan kemampuan retorika mumpuni. Puan Maharani bersama jajaran PDIP lainnya, secara cerdas mampu mengkomunikasikan PDIP secara luas sebagai partai yang konsisten memperjuangkan kepentingan “wong cilik.” Puan Maharani secara cerdas berhasil mengoptimalkan peran PDIP sebagai partai “oposisi” yang berada di luar kekuasaan.
Hasilnya? Dalam kurun waktu sekitar dua tahun belakangan ini PDIP dari berbagai survey melesat elektabilitasnya, jauh melampaui partai yang berkuasa. Dari pertengahan tahun 2012 sampai pertengahan 2013 PDIP secara mengejutkan terus menguat elektabilitasnya. Dan sejak pertengahan tahun lalu, hampir seluruh survey menempatkan PDIP pada posisi tertinggi dan diprediksikan menjadi pemenang Pemilu 2014.
Tak diragukan Puan Maharani merupakan salah satu tokoh yang berperan besar hingga PDIP mencapai elektabilitas seperti saat sekarang ini.Posisinya sebagai Ketua BP Pemilu tak pelak mampu diperankan secara baik dengan keberhasilan, yang tak terbantahkan, paling tidak sampai masa-masa kampanye sekarang ini. Dan rasanya, gambaran berbagai survey independen yang dilansir berbagai media belakangan ini, akan makin meneguhkan peran Puan Maharani sebagai politisi yang mampu membesarkan PDIP hingga insya Allah nanti menjadi partai pemenang pada Pemilu 2014.
Sosok Puan Maharani yang makin memperlihatkan kemampuannya sebagai pemimpin itu, sekali lagi makin menegaskan bahwa PDIP, dalam kepemimpinan Ibu Megawati, yang konsisten berada di luar kekuasaan, mampu melahirkan kader-kader terbaik, dari tingkat pusat sampai ke daerah. Peran partai sebagai dapur kader pemimpin bangsa berhasil difungsikan dan diperankan secara optimal oleh PDIP.
Banyak analis memprediksikan PDIP dalam pemilu legislatif akan memang dan memperoleh hasil jauh lebih tinggi dari persyaratan Presidential Threshold yang 20 persen itu. Ini artinya, PDIP berpeluang menampilkan kader-kader terbaiknya sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Dan secara obyektif Puan Maharani bisa jadi merupakan salah satu kandidat kader PDIP yang layak mendampingi Jokowi pada Pilres 2014.
Tentu saja, semua itu terlebih dahulu harus diwujudkan dengan kerja keras seluruh kader PDIP untuk meraih kemenangan mutlak Pileg 2014. Semoga.
*Anggota DPR RI Asal Madura