JAKARTA-PDI Perjuangan mempersilahkan partai lain untuk bergabung bersama dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun mendatang. Menyusul, persiapan partai banteng memimpin pemerintahan atas kemenangannya di pemilihan legislatif 9 April lalu. “Pasca pengumuman KPU, PDI Perjuangan membuka pintu dalam memperkuat sistem presidensial yang lebih kuat,” ungkap Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani usai menerima kunjungan sesepuh PPP Hamzah Haz di kediaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (28/4).
Dia menambahkan, pertemuan PDI Perjuangan dengan tokoh-tokoh partai lain diharapkan dapat menjadi pengikat dalam kerja sama membangun Indonesia ke depan yang lebih baik. “PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu akan membuka pintu kerja sama dengan semua. Memperkuat bangsa ini bersama sesuai arah dan cita citanya. Banyak yang belum bisa dijalankan,” demikian Puan.
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan kekecewaannya terhadap penyelenggaraan Pemilu 2014.
Menurutnya, pemilihan legislatif 9 April lalu diwarnai banyak aksi kecurangan. Salah satunya praktik jual beli suara yang terjadi. Karena itu, Yusril enggan mengomentari perolehan suara partainya. “Saya pasif pemilu karena saya kecewa. Kecurangan di mana-mana, jual beli suara, kanibalisme suara dari partai ke partai lain,” katanya usai menghadiri diskusi bertajuk ‘Mencari Presiden Dambaan Rakyat’ di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (28/4).
Yusril mempertanyakan, dalam sistem demokrasi di Indonesia yang sering disebut telah mengalami kemajuan masih terjadi praktik jual beli dan kanibalisme suara. “Inilah jadinya sistem demokrasi kalau dijalankan oleh bangsa yang kualitasnya seperti ini. Demokrasi kita kebanyakan ditentukan oleh uang semata,” bebernya.
Lebih jauh, mantan menteri hukum dan HAM itu juga prihatin melihat euforia masyayakat yang bergembira kala melihat perolehan suara yang sejatinya belum tuntas dihitung. “Saya prihatin melihat orang-orang yang nampaknya senang partai dapat sekian. Padahal, di balik semua itu uanglah yang bermain. Akan ke mana bangsa ini ke depan. Maka itu, saya mengambil sikap diam saya tidak akan berkomentar, cuma lihat seperti apa hasilnya,” demikian Yusril.