SUMENEP – Sejumlah warga di Kepulauan/Kecamatan Sapeken terpaksa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke daerah Singaraja Bali. Hal itu karena saat ini BBM bersubsidi di Kepaluan Kangaen terjadi kelangkaan. Sehingga aktivitas nelayan menjadi lumpuh total.
Informasinya, kelangkaan BBM bersubsidi di Kepulauan Sapeken sudah terjadi sejak tanggal 18 April lalu. Selain menjadikan aktivitas nelayan lumpuh, juga membuat harga BBM bersubsidi melambung tinggi.
Saat ini harga BBM Besrubsidi jenis solar mencapai Rp 10 ribu per liternya, sedangkan harga BBM bersubsidi jenis bensin mencapai Rp. 13 ribu. Padahal sebelumnya harga BBM jenis solar hanya berkisar Rp. 7 ribu sedangkan BBM jenis bensin Rp. 8 ribu
Salah satu warga Kepulauan/Kecamatan Sapeken Moh. Salim menjelaskan, keterlambatan itu ditengarai karena Agen Pemasok Minyak dan Solaor (APMS) lamban dalam melakukan suplai BBM ke dareah Kepeuluan/Kecamatan sapeken. ”Besar kemungkinan karena keterlambatan pengeriman, semestinya APMS itu melakukanpengirim pada tanggal 20 April kemarin, namuan samapi saat ini masih belum ada kabarnya,” katanya
Sehingga lanjut Salim, untuk memenuhi kebutuhan warga nelayan sejak tangal 20 kemarin, masyarakat terpaksa membeli ke Singaraja Bali. ”Itupun haya berlaku selama tiga hari, sementara saat ini sudah tidak diperbolehkan membeli dengan stok banyak,” katanya
Karena stok BBM diberbagi temgkulak sudah tidak ada, maka nelayan terpaksa harus menghentikan aktifitasnya sampai ada pengiriman yang dilakukan oleh APMS. ”Mau bagaimana lagi, kalaupun ada (BBM) harganya mahal, ya berhenti saja untuk sementara waktu,” terangnya
Oleh sabab itu, pihaknya meminta agar pemerintah sumenep tidak tutup mata. Sehinga masyarakat Kepuluan/Kecamatan sapeken, yang notabenya menjadi nelayan, juga diperhatikan. ”Kalau tidak segera ditanganai, bisa saja kami kelimpungan semua nantinaya. Karena satu-satunya sumber perekonomian kami menjadi nelayan,” harapnya
Sementara Kabag Perekonomian Setkab Sumenep Moh. Hanafi enggan menemui wartawan. Sebab ketika Koran ini bertandang ketempat tugasnya, salah satu stafnya mengatakan masih ada tamu. Sayangnya beberapa menit kemudian, Moh. Hanfi terlihat berjlan santai menaiki tangga menuju lantai dua Setkab Sumenep sambil melambaikan tangannya kepada wartawan yang menunggu berjam-jam diruang tunggu Setkab Sumenep.