JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyon (SBY) meminta para menteri di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II agar tidak mengambil kebijakan strategis dan melakukan pergantian pejabat yang memiliki posisi strategis sehubungan dengan masa kerja yang tinggal 4,5 bulan lagi. Pasalnya, saat ini merupakan masa transisi sehingga etika dan logika harus dikedepankan karena itu merupakan hak Presiden mendatang. “Pemerintah sekarang harus bertenggang rasa dengan pemerintahan mendatang,” tegas SBY dalam Sidang Kabinet Paripurna yang diselenggarakan menjelang keberangkatannya melakukan kunjungan kerja ke Batam, di kantor Presiden, di Jakarta, Rabu (4/6).
Meski demikian, Presiden SBY mengingatkan para menteri agar tetap fokus terhadap pemerintahan, karena ekonomi masih menghadapi tekanan sebagaimana juga dihadapi oleh negara lain.
Presiden menginstruksikan, agar dalam 4,5 bulan sisa masa jabatan ini para menteri kembali aktif dalam mengelola kementerian.
Terkait Pemilu Presiden (Pilpres), SBY mengijinkan para menteri mengambil cuti untuk pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil Presiden (Cawapres) manapun, yakni 1 (satu) hari kerja dan mengambil hari-hari libur. Namun, jika para menteri ingin fokus dengan kegiatan sehingga tidak dapat melaksanakan tanggung jawab sebagai menteri, Presiden SBY mengingatkan para menteri, bahwa mereka dapat mengundurkan diri. “Fokusnya pada kemampuan menteri dalam menjalankan tugas di kementerian maka menteri dapat mengundurkan diri. Karena itu, Presiden berharap aturan ini dapat dijalankan hingga tanggal 9 Juli mendatang. Saya tidak akan mempersulit hal ini,” pungkasnya.
Pengganti SDA
Sementara itu, terkait posisi Mentri Agama, SBY akan mengangkat Menteri Agama yang baru dalam beberapa hari mendatang menggantikan Suryadharma Ali yang telah mengundurkan diri karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Namun, SBY masih merasahasikan nama Menag yang baru itu. “Saya akan mengangkat Menteri Agama yang baru beberapa hari mendatang dan sebelum Menteri Agama yang baru saya angkat dan mulai bertugas, Pak Agung Laksono saya kira sebagai Menteri Agama Ad-interim masih mengemban tugas,” katanya.
Karena masih menyandang jabatan sebagai Menteri Agama Ad Interim, Presiden SBY meminta Menko Kesra Agung Laksono untuk memberikan sambutan pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2014 di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (5/6) besok. “Yang memberikan sambutan MTQ masih Bapak, shalawat dan salamnya harus fasih,” ujar SBY kepada Menko Kesra Agung Laksono.
Terkait dengan penetapan status tersangka oleh KPK kepada Suryadharma Ali itu, SBY mengaku sedih dengan kenyataan tersebut. Dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, Presiden berharap semoga Suryadharma Ali bisa menghadapi sangkaan pelanggaran hukum tersebut dengan baik. “Itu pula yang saya sampaikan kepada Pak Suryadharma ketika beliau menghadap saya beberapa saat yang lalu di Bogor untuk secara resmi memohonkan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Agama Republik Indonesia,” pungkasnya.