JAKARTA-Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin berharap agar koalisi Prabowo-Hatta legowo menerima hasil pemilu presiden (pilpes) 2014 ini. Jika koalisi Prabowo-Hatta cinta kepada rakyat maka apapun hasil rekapitulasi suara KPU pada 22 Juli nanti, menang ataupun kalah akan tetap patuh dan tidak menimbulkan kekacauan. “Kalau mencintai rakyat kita patuh pada mekanisme yang sudah disepakati bersama,” ujar Amir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/7).
Petinggi Demokrat ini juga berharap apa yang dideklarasikan Koalisi Merah Putih benar-benar diwujudkan yakni cinta kepada rakyat. Menurut Amir, jangan sampai koalisi yang telah dipermanenkan sampai 5 tahun itu justru lebih cinta diri sendiri dibanding rakyat. “Kami berharap agar mereka betul-betul komit, mereka kan selalu berkata bahwa cinta pada rakyat, kepada negara. Itu kan yang selalu kita lihat. Apa pun putusan tanggal 22, wujudkanlah di sana putusan itu. Jangan terkesan lebih cinta diri sendiri dibandingkan rakyat,” katanya.
Saat ditanya, apakah Demokrat sudah mulai mendekati Jokowi – JK. Amir mengatakan dekat tidaknya itu merupakan suatu proses. “Yah, saya kira mendekat atau didekati itu kan suatu proses. Kita tidak mau ujuk-ujuk begitu saya. kebetulan Ketua Umum Demokrat ini presiden kan, jadi saya kira Demokrat pun juga harus secara bijaksana memperhatikan perilakunya untuk jaga keseimbangan itu,” jelasnya.
Amir menegaskan siapapun presiden terpilih harus dihormati. “Wajib kita hormati, tidak ada istilah, tidak bisa setengah-tengah,” pungkasnya
Sementara itu, capres Joko Widodo mengaku sejak awal sudah menyatakan kesiapan untuk menerima hasil pilpres. Penegasan Jokowi ini sekaligus membantah pernyataan Prabowo yang menyindir rivalnya itu tidak pernah menyatakan siap untuk kalah dalam pemilihan umum presiden kali ini.
Menurut Jokowi, sudah pernah menyampaikan itu berulang kali. “Saya kan sudah sampaikan. Masa harus dengan kalimat sama. Kan tidak,” ungkapnya di Jalan Subang nomor 23, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7).
Jokowi mengungkapkan, telah siap untuk menerima keputusan apa pun yang akan disampaikan KPU mengenai siapa presiden ke tujuh Indonesia. Jokowi menegaskan, tetap akan tunduk kepada konstitusi. Sebab keputusan KPUtermasuk dalam konstitusi. “Saya akan tunduk pada konstitusi. Dan kehendak rakyat. Kan sudah jelas. Masa harus sama. Nanti tidak kreatif. Itu jelas nggak? Pernah nggak? Berulang kali,” tegasnya.
Jokowi tidak memberikan komentar ketika ditanyai pemahaman Prabowo terhadap pernyataannya tersebut. Bahkan dia hanya tertawa sambil berlalu menggunakan mobil Innova putih dengan nomor polisi B 1533 SHT.
Sebelumnya, Prabowo selalu menegaskan dirinya akan pasrah apapun hasil dari Pilpres 2014. Mantan Pangkostrad itu akan menyerahkannya kepada keputusan rakyat. “Saya sudah 50 kali bilang begini, kalau saya akan menghargai dan menerima apapun keputusan rakyat. Apa yang diputuskan oleh rakyat harus dihormati betul,” kata Prabowo saat konferensi pers media asing dan lokal di Wisma Proklamasi, Senin (14/7).
Namun, Prabowo menyindir terhadap rivalnya, Jokowi. Menurutnya, Jokowitak pernah mengungkapkan jika kalah akan menghargai keputusan rakyat apabila kalah. “Jokowi tidak pernah mengatakan, dia akan menghargai keputusan rakyat (jika kalah). Mereka bilang kalau kalah maka KPU curang,” tegasnya.