PROBOLINGGO – NU Kabupaten Probolinggo tetap menolak terhadap adanya kelompok sektarian radikal Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS). Bahkan, organisasi Islam terbesar itu tidak segan-segan menyatakan perang jika kelompok itu tumbuh di wilayah Probolinggo.
“NU tetap menolak terhadap ISIS,” tandas Ketua NU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi kepada wartawan, Minggu (17/8).
Menurut dia, kelompok radikal ISIS itu harus diberantas di bumi pertiwi, karena telah bertentangan dengan NKRI. “Makanya kelompok ini harus ditumpas habis,” terang dia.
Untuk menolak terhadap kelompok radikal itu, NU Probolinggo tetap mawas diri. Karena tidak menutup kemungkinan gerakan tersebut bisa saja terjadi di wilayah Probolinggo. “Indikasi kelompok itu sudah mulai ada, meskipun tidak secara terang-terangan,” ungkap KH. Syaiful Hadi.
Itulah sebabnya, untuk mengantisipasi terhadap meluasnya kelompok radikal tersebut, NU melibatkan pengurus ranting dan PAC NU di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mawas diri terhadap ancaman tersebut. “Semua jajaran pengurus ranting dan PAC kita libatkan,” katanya.
Pria berkaca mata yang dikenal kritis itu menambahkan, daerah yang rawan disentuh oleh kelompok tersebut adalah daerah pinggiran yang nota bene masyarakatnya mudah terpengaruh. Seperti daerah pedesaan yang SDM masyarakatnya rendah.”Daerah seperti itu yang rawan dipengaruhi,” ucap dia.
Agar kelompok sektarian radikal itu tidak mudah masuk ke wilayah pedesaan, NU melibatkan ranting guna melakukan pengawasan hingga ke akar rumput. “Kami menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya, karena kelompok itu sudah jelas-jelas bertentangan dengan NKRI,” pungkasnya.