SAMPANG – Bupati Sampang A Fannan Hasib saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pembangunan tempat relokasi sementara di Pasar Srimangunan Sampang, Senin (01/9) sekitar pukul 08.00 Wib, dicegat salah satu pedagang pasar.
H. Durairoh (41), pedagang yang mencegat bupati, di depan A Fannan Hasib mengeluhkan truk pengangkut barang dagangan yang tidak lagi bisa melewati pintu masuk parkir di blok A. Sehingga, barang dagangannya terpaksa harus diturunkan jauh dari toko.
“Pak Bupati, saya mohon dengan hormat, secepatnya bisa diberi solusi pasca kebakaran, sekarang truk pengangkut kulakan tidak bisa diturunkan di depan toko, karena pintu masuk blok A tidak bisa dilewati setelah ditempati banyak kayu bahan bangunan untuk relokasi sementara,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Sampang A Fannan Hasib meminta pedagang bersabar menunggu normalnya kembali Pasar Srimangunan pasca kebakaran yang menghanguskan 127 kios dan 289 lapak pedagang.
Pasar akan kembali normal dalam waktu tak lama. “Mungkin akan kembali normal dalam dua minggu ke depan. Mohon sabar ya, Bu, pasti semua akan kembali seperti biasanya,” jelasnya di depan pedagang.
Pantuan Koran Madura, sidak A Fannan Hasib didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD, Kepala Bangkesbangpol, Kabag Pembangunan serta Asisten III, dan pejabat lainnya.
Setibanya di Pasar Srimangunan, mereka langsung memantau pembagunan relokasi sementara dan lokasi kebakaran di blok C. “Sebagai bapak di daerah ingin mengetahui langsung pembangunan relokasi sementara dan lokasi kebakaran,” katanya.
Ditanya penunjukan langsung PT Sila Indah Perkasa milik H Djamad Badrun sebagai rekanan oleh Pemkab Sampang, Fannan sejurus kemudian memanggil Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Wisnu menyampaikan, penunjukan langsung tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012, bahwa dalam kondisi tanggap darurat, boleh dilakukan penunjukan langsung (PL).
“Ini penunjukan langsung dari pemkab. Sebelumnya tidak ada rekanan yang mendaftar. Alasan memilih PT Sila Indah Perkasa karena ada beberapa kriteria yang jelas seperti pengalaman pembangunan yang ada di sekitar pasar,” tuturnya.
A Fannan Hasib menegaskan akan pemberian bantuan kepada pedagang yang took dan kiosnya. Namun, besaran anggaran bantuan masih dirahasikan kepada wartawan. “Untuk nominalnya tidak tahu nanti berapa,” singkatnya.
Pemerintah lebih memilih membangun tempat relokasi sementara dibandingkan memperbaiki blok C secara bertahap, karena waktunya lebih lama. “Kalau tidak dibangun tempat sementara mau ditempatkan di mana, urusan rehab nanti direncanakan anggarannya tahun 2015, tapi itu semua masih menunggu hasil labfor,” tegasnya. RYAN HARIYANTO/MK