BANGKALAN – Tak hanya harga sapi yang mengalami kenaikan. Harga daging ayam potong pun di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan terus melambung sejak Agustus 2014, kendati perayaan lebaran Idul Adha masih kurang satu bulan.
Di akhir Agustus lalu, harga daging ayam potong sudah berangsur naik sebesar Rp 28 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya masih berkisar Rp 23 per kg. “Minggu pertama di bulan September, harganya naik lagi hingga Rp 30 ribu per kilogram,” kata H Marenti, Senin (15/9).
Di pertengahan September ini, harga kembali berubah menjadi Rp 36 ribu per kg. Menurutnya, harga ayam kemungkinan masih bisa kembali naik hingga mendekati perayaan lebaran Idul Adha. Diakui, meroketnya harga daging ayam menjadi hal yang biasa setiap menjelang lebaran haji ini. Kendati demikian, sekalipun mengalami keniakan harga, tidak berdampak pada berkurangnya intensitas pembelian konsumen.
“Belum stabil. Kemungkinan terus naik, pembeli tetap stabil karena memang daging ayam dibutuhkan untuk dikonsumsi sehari-hari,” tandasnya.
Belum stabilnya harga ayam potong membuat penjual soto ayam yang biasa mangkal di pusat makanan rakyat (pumara) resah. Bagi mereka, menaikkan harga semangkuk soto ayam bukanlah keputusan tepat. Pasalnya, dimungkinkan akan mengurangi daya jual. “Pelanggan takut lari. Sementara harga ayam potong terus naik,” tutur Maryati.
Ia mengatakan, memangkas keuntungan menjadi alternatif terbaik di tengah lonjakan harga ayam potong. Ini masih kurang sebulan Idul Adha, kalau sudah mendekati pasti akan mengkaji kembali harga per porsi. Sebab, dirinya tidak ingin rugi dalam berjualan. Diakui, kondisi ini memaksa dirinya berpikir keras mencari solusi terbaik.
“Ya harus mikir bagaimana caranya tetap untung dengan tidak terlalu banyak menaikan harga,” tuturnya. DONI HERIYANTO/RAH