PAMEKASAN – Sejumlah ruangan bekas Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan yang saat ini menjadi milik Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan tidak terawat, bahkan banyak yang tidak difungsikan. Peralihan status kepemilikan itu terkesan sia-sia.
Terdapat tujuh unit gedung di lokasi tersebut, namun sekitar empat unit terlihat rusak parah. Tampak kulit tembok yang mulai runtuh dan beberapa tiang hanya terlihat kerangkanya saja. Bahkan lantai dasar sudah tidak terlihat tertutup reruntuhan bangunan.
Gedung paling depan dan dua unit gedung lainnya terlihat bagus karena diperbaiki. Informasinya, beberapa ruangan tersebut ditempati siswa RA Purwanida dan digunakan pekuliahan Universitas Terbuka (UT), yang menempati dengan cara menyewa. Serta, terdapat musalla yang terlihat bersih karena masih aktif digunakan warga sekitar sholat berjamaah.
Sedang, beberapa gedung yang sudah terlihat mulai rapuh dan rusak hanya bisa dilihat kalau masuk ke area dalam. Sebab, beberapa unit gedung yang rusak tidak terawat ada di bagian tengah.
Mantan Presiden Dewan Mahasiswa (Dema) STAIN Pamekasan, Zaimul Arifin menyayangkan atas tidak difungsikannya sejumlah gedung di bekas Kampus STAIN tersebut. Apalagi, ia menilai hingga saat ini belum jelas peruntukannya kedepan.
Dia menginginkan, bangunan tersebut kembali dialihkan kepemilikannya menjadi milik STAIN, yang bisa difungsikan untuk proses belajar mengajar. Mengingat saat ini STAIN kekurangan rungan untuk menampung mahasiswanya.
“Ketimbang rusak dan tidak difungsikan alangkah baiknya digunakan proses perkuliahan mahasiswa STAIN lagi, yang saat ini STAIN kekurangan banyak kelas, sehingga harus melanjutkan perkuliahanya pada malam hari,” katanya.
Sementara itu Kepala Kantor. Kemenag Pamekasan, Juhedi mengatakan bahwa dalam waktu dekat bangunan tersebut akan ditempati kantor untuk beberapa seksi Kemenag yang akan dipindah. Menurutnya, selain RA dan perkuliahan UT, saat ini juga telah ditempati Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas).
”Mengenai kesepakatan sewa RA itu yang melakukan adalah Kepala Kemenag sebelum saya. Jadi saya hanya sebatas meneruskan warisan saja. Tapi yang jelas kedepan akan kami perbaiki,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/UZI/RAH