PAMEKASAN – Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dusun Angsokah, Desa Palengaan Dajah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, yang didirikan di atas tanah wakaf dari warga kepada pemerintah, hingga saat ini dibiarkan mubazzir, dan tidak ada aktivitas kesehatan sama sekali. Padahal, tujuan masyarakat mewakafkan tanahnya untuk didirikan Pustu agar bisa menikmati pelayanan kesehatan yang terjangkau dan mudah.
Salah satu warga Dusun Angsokah, Desa Palengaan Dajah, Kahribuddin meminta pemerintah untuk mengaktifkan kembali keberadaan Pustu tersebut. Sehingga masyarakat dapat memenuhi layanan kesehatan yang terjangkau.
Menurut Kahribuddin, di desanya memang sudah ada Polindes sejak tiga tahun lalu. Mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ia berharap agar Pustu tersebut minimal ditempati oleh perawat, untuk memberikan layanan kesehatan.
Apalagi bangunan Pustu tersebut masih sangat bagus. Tinggal rehabilitasi ringan beberapa bagian gedung. Sebab, terlihat kumuh karena lama tidak ditempati pelayanan.
Dijelaskan, karena keterbatasan pelayanan kesehatan di desanya, kebanyakan masyarakat berobat ke Puskesmas Palengaan yang berjarak sekitar 5 km, saat mengalami gangguan kesehatan. Kecuali pemeriksaan kehamilan hanya dicukupkan di bidan desa setempat.
Hal serupa juga disampaikan K. Harto tokoh masyarakat desa setempat, yang mendesak pemerintah untuk segera mengoperasikan Postu berukuran 120 meter yang sudah dua tahun tidak melayani kesehatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan, Ismail Bey menyatakan sebetulnya pemerintah sudah memiliki inisiatif baik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan cara mendirikan pustu di tanah yang diwaqafkan kepada pemerintah.
Tetapi sayangnya kata Ismail, ketika pemerintah melakukan pengukuran, dengan maksud agar tanah yang kini didirikan Pustu tersebut disertifikat, ada salah satu pemilik tanah yang tidak berkehendak. Kawatir akan timbul sesuatu di belakang hari, pemerintah tidak melanjutkan pengukuran dan memilih untuk tidak memanfaatkan Pustu tersebut.
Apabila masyarakat membutuhkan Pustu di wilayah itu, pihaknya akan mengupayakan untuk mendirikan Pustu, di tanah yang tidak bermasalah. Untuk sementara kata Ismail, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan kepala Puskesma Palengaan untuk mencarikan solusi terbaik. Apabila memungkinkan, pihaknya akan menepatkan droping perawat ke Pustu tersebut.
Kepala Desa Palengaan Dajah, Syamsul Arifin mengakui bahwa masyarakatnya sangat membutuhkan pelayanan kesehatan. Ia berharap agar pemerintah segera memberi solusi agar pelayanan kesehatan di desanya bisa terpenuhi. FAKIH AMYAL/UZI/RAH