PAMEKASAN – Sejumlah anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan hanya bisa menggeram melihat realitas kelangkaan pupuk di wilayh itu belum teratasi hingga menjelang masa tanam padi dan jagung tahun 2014.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat, baik disampaikan ke rumahnya, maupun yang datang langsung ke DPRD Pamekasan, tentang kesulitannya mendapatkan pupuk di sejumlah pengecer di Pamekasan.
Menurut Hosnan, lembaganya sudah berkali-kali mengingatkan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi sejak dini, agar tidak terjadi kelangkaan pupuk.
Ia juga meminta dinas terkait, agar tidak bekerja di atas meja. Melainkan turun langsung ke masyarakat, untuk menanyakan kondisi pupuk di tingkat bawah. Sebab, jika pupuk dinyatakan tidak langka, masyarakat tidak akan menyampaikan kepada para wakil-wakilnya.
Politisi PAN ini menambahkan, kebutuhan pupuk tidak hanya untuk tanam padi ataupun jagung saja. masyarakat juga berkepentingan untuk menanam sejumlah sayur-sayuran dan buah-buahan. Seperti sayur bayam, kacang panjang buah semangka dan sejumlah sayur lainnya.
Pihanya berencana akan menemui distributor pupuk di Pamekasan termasuk ke gudang penyanggah pupuk yang ada di Pamekasan. Komisi itu juga akan turun ke kios-kios pupuk yang ada di sejumlah kecamatan di Pamekasan, untuk memastikan ketersediaan pupuk, menjelang masa tanam.
Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Isye Windarti dalam keteranganya di hadapan Komisi II DPRD Pamekasan, menolak jika disebutkan ada kelangkaan pupuk. Sebab, instansinya bersama Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida (KP3) Pamekasan tidak menemukan ada kelangkaan pupuk. Tetapi, justru ada penambangan kuota pupuk.
Hanya saja Isye, tidak menyebutkan secara rinci jumlah penambahan kuota pupuk tersebut. Ia memastikan stok pupuk di Pamekasan dari berbagai jenis masih aman untuk kebutuhan tanam pada akhir tahun 2014 ini. (FAKIH AMYAL/UZI/RAH)