JAKARTA-Presiden Joko Widodo membatalkan rencana pengumuman susunan kabinet pemerintahan periode 2014-2019 di Dermaga Peti Kemas III, Pintu 9, Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang sedianya dilakukan pada Rabu malam (22/10). Padahal, sejumlah persiapan telah dilakukan di salah satu sudut dermaga, di antara jejeran peti-peti kemas.
Pantauan Koran Madura, sebuah panggung mini berbentuk memanjang telah didirikan. Di panggung itulah, sedianya Jokowi bakal mengumumkan nama-nama menteri di kabinetnya.
Lokasi panggung itu membelakangi laut dengan latar dua kapal pengangkut berisi tumpukan peti kemas. Panggung beralaskan karpet berwarna abu-abu. Panggung cukup lebar dengan ketinggian rendah, terbilang ceper.
Di atasnya terdapat satu mikrofon lengkap dengan tiangnya. Mikrofon itulah yang diduga akan digunakan Jokowi untuk menyampaikan susunan kabinet. Di samping kanan dan kiri panggung terdapat jejeran tumpukan peti kemas mengapit panggung.
Pengamanan di lokasi sudah mulai diperketat sejak pukul 14.00 WIB. Puluhan Paspampres dan personel TNI serta Polri telah bersiaga. Mereka pun mulai melakukan pemeriksaan kepada seluruh orang yang masuk ke lokasi.
Salah seorang petugas pelabuhan yang menyiapkan lokasi tersebut mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan sejak pagi tadi. Namun kepastian jika Dermaga III menjadi tempat pengumuman susunan kabinet Jokowi-JK baru didapatnya siang hari tadi.
Belum jelas sampai kapan Jokowi menunda pengumuman kabinet, yang dari kemarin-kemarin dijanjikan akan dipublikasikan secepatnya.
Pengumuman datang dari Biro Pers Istana Negara bahwa Jokowi membatalkan niatnya untuk datang ke lokasi pengumuman. Namun, alasannya tidak jelas. Sebelumnya di lapangan, kabar berhembus menyebutkan pengumuman akan dilakukan sekitar pukul 19.00 atau 20.00 WIB.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla enggan berspekulasi soal kapan susunan kabinet diumumkan. Namun demikian, JK memastikan, pengumuman kabinet akan dilakukan dalam tempo 1-2 hari kedepan. “Insya Allah, 1-2 hari mendatang, sudah diumumkan. Sekarang, masih dalam tahap finalisasi,” tegasnya.
JK membantah jika keterlambatan pengumuman ini karena tarik menarik kepentingan yang sangat alot antara Jokowi-JK. “Tidak alot. Ini kabinet kerja. Makanya, dipilih figur yang kredibel. Pertimbangannya, holistik,” jawabnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memilih menunggu perkembangan dan enggan berspekulasi, apakah Presiden Jokowi tetap memilih dan melantik beberapa nama calon menteri yang dilabeli merah dan kuning. Namun, kini KPK akan memikirkan langkah-langkah lanjutan terkait orang-orang yang akan duduk di lingkaran kekuasaan tersebut. “Kita melihat perkembangannya lebih lanjut dulu, supaya kita bisa mengambil langkah-langkah yang lebih konstruktif untuk perbaikan bangsa ke depan,” ujar Abraham di kantor KPK, Jakarta, Rabu (22/10).
Pimpinan KPK telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Rabu siang.
Abraham Samad menjelaskan kepada Jokowi, maksud label merah dan kuning pada beberapa dari 43 calon menteri hasil penelusuran KPK dan PPATK tersebut adalah orang-orang yang tidak boleh menjadi menteri karena punya rekam jejak bermasalah hingga bisa diproses secara hukum.
Menurut Abraham, pihak KPK menyadari dan menghargai prerogatif Jokowi selaku presiden untuk memilih orang-orang yang akan bergabung dalam kabinetnya. Namun, KPK selaku lembaga penegak hukum dan penjaga integritas pejebat publik juga punya argumen-argumen dan ‘posisi’ terhadap orang-orang yang telah berlabel itu. “(KPK) punya posisi yang akan kita tentukan di kemudian hari ketika nama-nama itu seperti yang Anda katakan tadi itu dilantik,” tegas Abraham. (GAM/ABD)