PAMEKASAN – Jembatan yang terbuat dari bambu di jalan Segara Gang III, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, sudah direncanakan akan diperbaiki tahun 2014 ini oleh pemerintah setempat. Namun, karena tidak kunjung terealisasi, warga menilai ada yang janggal.
Jembatan sepanjang 46 meter itu menjadi satu-satunya akses warga dan anak-anak sekolah untuk bisa sampai lebih cepat, kondisinya sudah memprihatinkan. Tetapi janji pemerintah untuk memperbaiki jembatan tersebut tidak kunjung dilakukan.
Salah seorang warga sekitar, Hariyanto mengatakan pada tahun anggaran 2014 ini pemerintah setempat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 350 juta untuk memperbaiki jembatan tersebut. Namun, dirinya tidak tahu kenapa tiba-tiba ada informasi yang berkembang di warga sekitar anggaran tersebut telah dicabut.
Padahal, lanjutnya, jembatan itu sangat dibutuhkan oleh warga sekitar, utamanya yang akan sekolah. Sebab dengan jembatan tersebut siswa hanya butuh waktu sekitar 10 menit sampai ke sekolah. Namun, kalau tidak ada jembatan tersebut, anak sekolah harus muter sejauh 2 kilometer.
Selain itu, jika malam hari jembatan tersebut menjadi akses anak-anak untuk pergi mengaji ke kampung sebelah. Dengan kondisi yang ada, warga kawatir akan memakan korban jika sewaktu-waktu ambruk.
“Kabarnya itu dana untuk jembatan ini sudah digagalkan, sehingga hal ini sangat merugikan warga yang sudah kadung berharap jembatan ini dibangun tahun ini. Padahal ini jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat, agar anak-anak kami saat sekolah lewat dalam tidak lewat jalan raya,” katanya.
Warga lainnya, yang terlibat dalam penyusunan proposal pengajuan perbaikan jembatan tersebut, Sifud mengatakan sebenarnya jembatan itu akan diperbaiki pada tahun 2012 dengan anggaran sebesar Rp 250 juta. Namun, karena dana tersebut dinilai tidak cukup, sehingga gagal dilaksanakan, kemudian pada tahun 2013 diajukan kembali dengan permohonan anggaran ditambah.
“Tapi karena di tahun 2013 itu musim hujan cukup panjang, warga bisa maklum tidak dilakukan pada tahun itu. Dengan kondisi yang semakin parah itu, di tahun 2013 itu jembatan ini hanyut saat debit air kali meningkan karena curah hujan tinggi,” kata Sifud.
Lanjut Sifud, informasi yang sampai pada dirinya, tahun ini proyek perbaikan jembatan tersebut telah teken kontrak dengan salah satu rekanan, sehingga menjadi tanda tanya besar bagi warga, kenapa belum juga dilakukan perbaikan. “Jangankan dikerjakan, materialnya aja belum ada sampai sekarang,” kesalnya.
Saat dikonfirmasi, kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Totok Hartono beralasan proyek tersebut tertunda karena gagal lelang, mau diumumkan kembali tapi waktu pelaksanaannya tidak memungkinkan. “Mohon maaf kepada masyarakat. Selanjutnya pada ABPD 2015 akan kami serahkan kepada SKPD yang sesuai untuk menangani bidang jembatan dan lingkungan,” katanya, melalui pesan BBM (Blackberry Messenger). (ALI SYAHRONI/UZI/RAH)