PAMEKASAN – Kemampuan sumber daya manusia (SDM) di Pamekasan masih belum mampu bersaing di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), jika kondisinya masih sama. Untuk itu perlu adanya perubahan mindset (pola piker) SDM.
Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan, Ach Syafii. Menurutnya, dalam rangka menyiapkan MAE akhir tahun ini, Pemkab Pamekasan, perlu gerak cepat untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing, agar kesejahteraan masyarakat Pamekasan juga meningkat.
Apalagi, selama ini kehidupan masyarakat khususnya pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan terkesan kurang kompetitif, sehingga dengan MEA ini merupakan tantangan baru bagi mereka, untuk lebih produktif dan kreatif.
“Kemampuan kita saya kira cukup, ilmu kita juga cukup, tetapi memang disiplin kita tidak cukup, kreativitas kita tidak cukup. Tapi masih perlu merubah mindset, kalau tidak kita akan tertinggal karena akan kalah bersaing,” kata Bupati Syafii.
Tambahnya, untuk menyiapkan semua itu perlu diadakan sejumlah kegitan yang mampu membangkitkan inovasi dan kreativitas para pimpinan SKPD yang terkait langsung dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya serta para pelaku bisnis di Pamekasan, sehingga MEA ini bisa menjadi peluang atau tantangan dan bukan justru sebagai ancaman.
Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan Basri Yulianto mengatakan Pengembangan ekonomi kreatif memerlukan konsep yang matang, serta kajian akademik yang mendalam. Sehingga nantinya mampu menjawab tantangan ekonomi global saat pasar bebas Asean.
“Pengembangan ekonomi kreatif itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis ekonomi kreatif. Masing-masing kuliner, seni pertunjukan, musik, seni rupa, periklanan, serta kerajinan mode dan desain,” kata Basri.
Dijelaskannya, untuk kelompok kuliner nantinya akan melibatkan para inkubator bisnis di Pamekasan, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Kantor Ketahanan Pangan.
Kemudian, untuk kelompok seni, pertunjukan musik dan seni rupa. Pihaknya, akan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Pemkab Pamekasan, Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud), kelompok pegiat Sapi Sonok dan kelompok karawitan dan teater di Pamekasan.
Sedangkan pada kelompok periklanan, film, video dan foto. Pemkab mengundang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pamekasan, komunitas foto, dan perusahaan periklanan, serta perwakilan wartawan.
“Kalau untuk kelompok kerajinan mode dan desain, nanti kami akan melibatkan masyarakat yang selama ini menjadi pengrajin, seperti pengrajin barik, mebel, dan seni ukir,” ungkapnya.
(ALI SYAHRONI/RAH)