
PROBOLINGGO – Keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Kabupaten Probolinggo, nampaknya tidak bisa dihitung dengan jari. Sayangnya dengan angka PSK yang fantastis, pihak Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) Kabupaten Probolinggo mengaku kewalahan. Meski kerap kali dilakukan razia PSK tak pernah ada efek jera menjalankan bisnisnya.
Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, mengatakan pihaknya memang sering melakukan razia prostitusi seperti pengamanan PSK di tempat-tempat yang disinyalir dijadikan lokai bisnis haram tersebut.”Kami sudah rutin melaksanakan pengamanan untuk PSK,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (31/3).
Menurutnya, upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan operasi PSK untuk penegakan perda Nomor 5 tahun 2015 tentang laragan prostitusi. Pihaknya menyayangkan meski sudah sering dilakukan razia. Tetapi keberadaan PSK yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo tetap saja masih tinggi.“Mereka kerap kali tidak jera meski petugas sudah menangkapnya,” tandas Ahmad Aruman.
PSK yang sudah terjaring oleh pihaknya, kata Ahmad Aruman, menegaskan mereka tidak serta merta dilepas. Namun masih diberikan pemahaman dan pengarahan oleh dinas terkait. Mereka tak jarang dikirim ke panti rehabilitasi sosial untuk diberikan pelatihan dan keterampilan.
“Agar para PSK kehidupannya lebih mandiri dan lebih layak, serta enggan untuk menjalankan bisnis haramnya,” tegasnya.
Pihaknya menambahkan, adanya pengiriman PSK ke panti rehabilitasi dinilai lebih efektif. Dibandingkan dengan dilakukan sidang di pengadilan. Mereka lebih lama untuk diberikan pemahaman hidup disana.
“Kalau disidang mereka akan diberikan sanksi. Bahkan dari PSk lebih senang disidangkan dari pada harus di kirim kepanti,” ucap Ahmad Aruman.
Ahmad Aruman menambahkan, pihaknya delematis terhadap mereka yang kerap kali kembali ke lokasi PSK.Terbukti, dari data yang pernah dilakukan razia yang diamankan kebanyakan wajah lama. “PSK tersebut kebanyakan dari wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk derah lain memang juga ada,”imbuhnya.
Sementara itu, Yuli (25) salah satu PSK yang kerap kali mangkal di wilayah embong miring Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, mengaku kalau dirinya kerap kali terjaring razia Satpol PP.”Bukan sekali mas, kalau nggak keliru sudah tiga kalinya,” celetuknya.
Meski sudah tertangkap petugas, dirinya masih tetap kembali untuk menjadi PSK.Dengan menggeluti bisnis tersebut, omset yang diperolehnyalebih besar.”Kalau untuk bisnis lainnya kan membutuhkan modal besar, itupun kalu tidak rugi,”papar Yuli.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)