JAKARTA – Deklarasi dukungan kemerdekaan bagi negara Palestina mencapai kesepakatan pada pertemuan para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM)” Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2015, untuk kemudian diputuskan saat Pertemuan kepala negara atau kepala pemerintahan.
“Pembasahan deklarasi duku-ngan bagi kemerdekaan Palestina lebih cepat selesai, karena praktis tidak ada penambahan isu-isu baru,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha, di Jakarta Convention Center, Minggu.
Menurut Arramanatha, pada hari pertama SOM dibahas soal tiga dokumen utama KAA yaitu Bandung Message, Declaration of Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership, dan Declaration on Palestine.
Ia menjelaskan, saat pembahasan berlangsung tidak ada penambahan isu soal kemerdekaan Palestina, tetapi hanya sebatas perubahan dua kalimat.
“Semua setuju (kemerdekaan) Palestina, tidak ada yang keberatan, karena dukungan itu sesungguhnya sudah ada sejak lama,” ujarnya.
Saat ini pada penyelenggaraan pada KAA 2015 tambah Arrmanatha, negara-negara Asia-Afrika kembali menekankan dukungan terhadap proses upaya untuk mendapatkan kemerdekaan itu bagi Palestina.
Meski begitu aspek penting yang justru lebih konkret untuk pembahasan adalah terkait komitmen negara-negara Asia-Afrika untuk memberikan bantuan kapasitas kepada Palestina dalam mempersiapkan diri saat sudah mendapat kemerdekaan.
“Mereka butuh sesuatu agar mampu menjalankan pemerintahan. Bantuan itu yang perlu diberikan,” tegasnya.
Sementara itu Arrmanatha menambahkan, pembahasan dua dokumen utama lainnya Bandung Message dan Declaration of Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership memakan waktu sedikit lebih lama karena terdapat beberapa usulan baru.
“Bandung Message ada dua paragraf yang harus dibahas kembali, sedangkan Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership tiga paragraf,” ujarnya.
Pembahasan lebih lanjut soal penajaman pada butir-butir kese-pakatan terkait isu pariwisata dan kalimat baru dekolonisasi.
(ANT/ROYKE)