
PAMEKASAN – Keinginan Pemerintah Kabupaten Pamekasan agar sampel (contoh) tembakau dalam proses jual beli yang tidak dapat dihargai, masih menemui kendala. Sehingga sampel yang diambil tetap tidak masuk hitungan.
Dari enam pabrikan yang membeli tembakau Pamekasan, hanya satu yang berani membeli sampel/contoh tembakau. Masalah sampel memang kerap menjadi polemik dan dianggap merugikan petani karena akan mengurangi hasil timbangan dari yang semestinya.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan (Disperindag) Pamekasan, Hendradi Prayogianto mengatakan sejauh ini baru PT Bentoel yang sudan menyatakan akan pembelian sampel tersebut.
Sementara untuk perusahaan lainnya, masih belum ada komitmen. Padahal penyerapan tembakau dari PT Bentoel terhitung kecil daripada pabrikan lainnya, seperti PT Gudang Garam Tbk, PT Sadhana Arifnusa, PT Djarum, PR. Nojorono, dan PR. Sukun.
Pabrikan itu rutin membeli tembakau Madura setiap tahun, kendati jumlahnya fluktuatif. Dari 6 pabrikan yang mengambil tembakau dari Pamekasan, yang rata-rata penyerapannya cukup besar di antaranya PT Djarum dan PT Gudang Garam Tbk.
“Kalau tahun lalu, dari beberapa perusahaan yang ada itu hanya PT Bentoel yang mendeklarasikan membeli sampel tembakau setiap balnya, untuk yang lainnya belum ada komitmen sama sekali,” kata Hendradi Prayogianto.
Masalah sampel tembakau kerap diprotes petani. Karena pengambilan sampelnya yang jumlahnya tidak pasti, sampel itu tidak masuk bagian dari tembakau yang dijual. Kendati, ketentuan telah diatur di Perda No 6 tahun 2018 tentang tata niaga tembakau, yang saat ini sedang dalam proses revisi di DPRD Pamekasan.
Hendradi Prayogianto berharap pada musim panen tahun ini nanti, semua pabrikan bisa bersikap seperti PT Bentoel dan masalah sampel tembakau sudah terselesaikan. Selain masuk ke dalam timbangan seluruh penjualan tembakau, juga dibeli oleh perusahaan.
“Setiap bal tembakau, biasanya pabrikan mengambil sampel 1 hingga 1,5 kilogram. Harga per kilogram berkisar antara Rp24 ribiu sampai Rp31 ribu. Bahkan kadang-kadang harga per kilo-nya ada lebih dari itu,” ungkapnya.
Dari hasil serap aspirasi dengan pihak pabrikan beberapa waktu lalu, tahun 2015 ini enam Pabrikan menarget pembelian tembakau Madura sebesar 17.450 ton. Rinciannya PT Gudang Garam 4.400 ton, PT Sadhana Arif nusa 1.200 ton, PT Djarum 8000 ton, PT Bentoel 200 ton, PR Nojorono 1.300 ton, dan PR Sukun 550 ton.
(ALI SYAHRONI/RAH)