
SUMENEP- “Kita hidup dalam kultur santun dan lembut, bukan keras dan radikal. Ingat, jihad itu bukan pedang, tetapi berjuang,” ucap MH Said Abdullah saat sambung rasa dan rapat dengar pendapat bersama ratusan masyarakat Desa Bangkal, Kecamatan Kota dan Desa Kalimook, Kecamatan Kalianget, Sabtu (30/5)
Menurut tokoh lintas batas tersebut, kata “jihad” itu memang realtif singkat dan padat, namun memiliki implikasi yang luar biasa dalam masyarakat Islam secara keseluruhan. Bahkan karena jihad banyak orang jadi berkelahi dan bertikai. “Karena jihad pula orang berani saling hantam dan membunuh,” tambahnya
Kini, lanjut anggota DPR RI dapil XI Madura tersebut, jihad benar-benar menjadi momok menakutkan bagi siapapun. Padahal dalam Al-Quran jihad itu berarti “berjuang”, bukan berperang. Apalagi jihad sebagaimana diperintahkan dalam Islam bukanlah tentang membunuh atau dibunuh, “Tetapi tentang bagaimana kita berjuang memperoleh keridhaan sang Ilahi. Baik individu maupun secara bersama-sama,” tegasnya.
Itulah, menurut suami Khalida Ayu Winarti, satu realitas yang kini kita hadapi. Munculnya fenomena yang menarik publik dunia, yaitu Islamic State of Iraq and Syria atau populer disebut ISIS telah menghidupkan sumbu jihad menjadi jahat. Ia tampil garang dan keras. Bagi mereka jihad itu berarti “perang suci”. Padahal kata suci dan perang tak pernah ketemu, tidak sinonim satu sama lain, bahkan saling bertentangan karena tidak ada yang suci dalam kengerian peperangan.
Terbukti, dalam surat At-Taubah, Allah tak melengkapinya dengan lafadz basmalah, hanya satu alasan, surat itu bercerita tentang peperangan. Sehingga tak pantas lafadz basmalah yang memuat cinta dan kasih harus menjadi pembuka tragedi berdarah. “Mari, kita pahami agama kita dengan menyeluruh, agar kita hidup saling mengisi, damai, tentram dan tidak bertikai. Sebab kultur kita adalah kultur yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Kita semua menjunjung tinggi nila-nilai Aswaja yang moderat dan toleran, termasuk kita punya Pancasila yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan kedamaian,” ungkapnya.
(SYAMSUNI)